
- Details
- Category: Populer
Pernah merasa mal makin sepi, toko-toko banyak yang tutup, dan suasananya tidak seramai dulu? Perasaan Anda itu bukan cuma halusinasi. Badan Pusat Statistik (BPS) baru-baru ini merilis data yang membuktikan kalau fenomena ini benar-benar terjadi, lho.

- Details
- Category: Populer
Sudah tahu belum, kalau pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2025 diproyeksikan mencapai 5,2%? Angka ini terbilang stabil dan menunjukkan bahwa kondisi ekonomi kita cukup sehat. Tapi, coba bandingkan dengan negara tetangga seperti Vietnam dan Filipina yang pertumbuhan ekonominya bisa mencapai 6% bahkan 7%. Jadi, kenapa pertumbuhan ekonomi Indonesia kalah dari mereka?

- Details
- Category: Populer
Pernah kepikiran enggak, kenapa banyak bank, lembaga keuangan, sampai perusahaan besar sekarang punya divisi khusus yang fokus pada prinsip syariah? Dunia bisnis modern makin sadar kalau etika dan prinsip keadilan itu penting. Nah, ini alasan kenapa ada satu jurusan yang sangat relevan yakni Akuntansi Syariah.
Kamu mungkin mengira jurusan ini sama saja dengan Akuntansi pada umumnya. Padahal, jauh lebih dalam dari itu, lho. Di sini, kamu enggak cuma belajar soal debet dan kredit, tapi juga bagaimana mengelola keuangan dengan prinsip yang adil, transparan, dan bebas dari praktik yang merugikan.

- Details
- Category: Populer
Saat mendengar "Hukum Ekonomi Islam", mungkin sebagian dari kita langsung membayangkan aturan-aturan yang kaku. Padahal, jauh di balik itu, jurusan ini adalah jembatan untuk memahami bagaimana sebuah sistem ekonomi bisa berjalan adil dan berintegritas.

- Details
- Category: Populer
"MasyaAllah!" adalah ungkapan yang pas untuk menggambarkan kehangatan hati Ustadz Dennis Lim, atau yang akrab disapa Koh Dennis. Baru-baru ini, ia membagikan sebuah kisah yang bikin hati meleleh di media sosial. Ceritanya bukan tentang dakwah di atas mimbar, melainkan tentang toleransi dan kehangatan yang ia sebar di dalam kabin pesawat.

- Details
- Category: Populer
Baru-baru ini, wacana penetapan harga beras per wilayah kembali mencuat. Pemerintah berencana menetapkan Harga Eceran Tertinggi (HET) beras yang berbeda-beda untuk setiap zona di Indonesia. Tujuannya terdengar mulia: untuk menjaga stabilitas harga beras dan memastikan ketersediaannya merata.