
- Details
- Category: Populer
Pada tahun lalu 2024,
menjadi momentum bersejarah bagi industri fintech syariah di Indonesia. Data terbaru menunjukkan transaksi digital berbasis syariah melonjak 300% selama periode Lebaran dibandingkan tahun sebelumnya (sumber: Otoritas Jasa Keuangan/OJK). Apa yang memicu lonjakan ini? Bagaimana dampaknya bagi ekonomi dan gaya hidup masyarakat? Simak analisis lengkapnya!

- Details
- Category: Populer
Pasar saham Indonesia baru saja diguncang sentimen negatif. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ambruk 7% dalam satu hari perdagangan, memicu kepanikan di kalangan investor. Apakah ini saatnya panik atau justru momen untuk mencari cuan? Simak analisis lengkapnya berikut!

- Details
- Category: Populer
8 April 2025, Presiden Prabowo Subianto menargetkan terciptakan lebih dari 8 juta lapangan kerja baru di Indonesia melalui investasi besar-besaran di sektor pertanian, kelautan, dan perikanan. Fokus utamanya adalah memanfaatkan potensi sumber daya alam Indonesia secara optimal, sekaligus menjawab kebutuhan global akan protein dan komoditas bernilai tinggi. Berikut tujuan utama dan rencana strategis yang diungkapkan dalam Sarasehan Ekonomi di Jakarta:

- Details
- Category: Populer
"Gaji baru turun, eh seminggu udah kering. Kok bisa, ya?" Masalah ini sering dialami banyak orang karena kurangnya strategi mengelola keuangan. 50/30/20 rule bisa jadi solusi, tapi bagaimana jika dikombinasikan dengan prinsip ekonomi syariah?
Di sini, kita akan bahas cara memodifikasi aturan 50/30/20 agar sesuai dengan nilai-nilai Islam: prioritas zakat, menghindari riba, dan memastikan semua alokasi dana halal. Simak panduan lengkapnya!

- Details
- Category: Populer
Eid al-Fitri atau Lebaran selalu identik dengan kebersamaan, tapi tahukah kamu? Cara merayakannya beda-beda di tiap negara! Ada yang bagi-bagi permen ala Halloween, pesta kembang api, sampai piknik di tepi sungai. Yuk, jelajahi 5 negara ini!

- Details
- Category: Populer
Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) berencana menambah masa belajar SMK unggulan (berperingkat PK) dari 3 tahun menjadi 4 tahun. Tujuannya, agar lulusan siap bekerja ke luar negeri.