Wakil Rektor IV bidang Inovasi dan Kerjasama, Abdul Azis Ibrahim, Ph.D2222 menyampaikan, Industri Asuransi Syariah baik dari segi value asset maupun growth terus meningkat dari tahun ketahun, sehingga industri asuransi syariah yang terus tumbuh positif ini seyogyanya menjadi peluang untuk para mahasiswa untuk berkiprah di industri tsb. Meskipun memang market share asuransi syariah masih sangat kecil jika dibandingkan dengan Islamic banking.

 

Selanjutnya Azis menyampaikan, Apa tadi yang disampaikan, insya allah menjadi staping stone buat teman-teman mahasiswa mengeksplorasi dan mengelaborasi peluang-peluang magang atau placement setelah lulus nanti. Pada intinya literasi asuransi syariah bukan barang baru bagi mahasiswa tazkia, tapi memang update industrinya harus terus diikuti dan diasah oleh mahasiswa.

Direktur Eksekutif AASI, Erwin Noekman, ST., MBA, AAAIK, ACII, AIIS, QRGP menyampaikan ucapan terima kasihnya kepada Institut Tazkia, karena sudah diberikan kesempatan sosialisasi Asuransi syariah. Sebab menurutnya selama ini sosialisasi tentang asuransi syariah masih sangat kurang, sehingga masih perlu dimasifkan lagi.

Dalam kuliah umum Erwin menyampaikan, Asuransi Syariah berbeda dengan Asuransi Konvensional pada umumnya. Perbedaan ini terletak pada akad yang digunakan oleh asuransi syariah, dimana asuransi syariah menggunakan akad tabarru’. Dimana dana hibah yang didonasikan para pemegang polis digunakan untuk tolong menolong diantara mereka.

 

Kemudian, ketika berbicara asuransi syariah atau asuransi pada umumnya. Ada dua hal yang terpisah, yang pertama, bicara tentang proteksi, yang kedua, tentang investasi. Di Indonesia diperkenankan adanya penggambungan dua spesifik produk ini menjadi produk asuransi yang dikaitkan dengan investasi. Demikian penjelasan Direktur Eksekutif yang biasa disapa Erwin.