Seringkali kita membayangkan neraca ekonomi sebagai kumpulan angka besar yang hanya ada di meja para pejabat Bank Indonesia atau kementerian keuangan. Namun, kenyataannya, denyut nadi perekonomian sejatinya berpusat pada rakyat. Setiap keputusan kita untuk membeli, menabung, berinvestasi, atau bahkan sekadar memilih produk, secara langsung maupun tidak langsung, turut mengukir arah dan kekuatan ekonomi nasional. Dari rumah tangga hingga UMKM, kitalah para pelaku ekonomi yang menggerakkan roda produksi dan konsumsi, membentuk permintaan dan penawaran, serta pada akhirnya, menentukan ke mana arah jarum neraca ekonomi akan bergerak.

Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghormati dan menghargai perjuangan para pahlawannya. Mereka yang telah berkorban demi kemerdekaan, keadilan, dan kesejahteraan rakyat adalah fondasi dari identitas dan keberlanjutan suatu negara.

Islam, sebagai agama yang rahmatan lil alamin, memancarkan kehangatan yang tulus dalam menyambut setiap jiwa yang memilihnya sebagai pedoman hidup. Lebih dari sekadar seperangkat aturan dan ibadah, Islam adalah pelukan persaudaraan yang erat, sebuah komunitas yang saling menguatkan dan menebarkan kasih sayang.

Kehangatan ini terpancar dalam setiap aspek ajarannya, mulai dari penekanan pada silaturahmi, anjuran untuk saling membantu dan mengasihi, hingga janji surga bagi mereka yang beriman dan beramal saleh. Islam hadir sebagai oase kedamaian, tempat setiap individu merasa diterima, dihargai, dan menjadi bagian tak terpisahkan dari keluarga besar umat.

Tazkia University adalah kampus pionir dalam bidang ekonomi syariah yang telah diakui dunia Internasional dengan berbagai penghargaan bergengsi. Kampus ini didirikan oleh Prof. Dr. Muhammad Syafii Antonio, M.Ec., yang juga merupakan seorang tokoh berpengaruh dalam bidang ekonomi syariah di Indonesia.

Oleh: Yaser T. Syamlan, Dosen Tazkia

Oleh: Yaser T. Syamlan, Dosen Tazkia