Lepas dari Belenggu Rasa Bersalah Kenapa Nggak Ada yang Bener Bener Salah

Tapi, gimana kalau kita coba lihat dari sisi yang beda? Gimana kalau kita sadar kalau di dunia ini, nggak ada yang mutlak benar atau mutlak salah? Yang ada cuma berbagai macam sudut pandang.

Coba deh bayangin angka 9 sama 6. Kalau kamu lihat dari satu arah, jelas itu angka 9. Tapi, kalau kamu lihat dari arah sebaliknya, angka itu berubah jadi 6. Nah, siapa yang bener? Dua-duanya! Masing-masing orang melihat apa yang mereka anggap bener, tergantung posisi mereka.

Sama aja kayak hidup kita. Setiap orang punya pengalaman, latar belakang, dan nilai- nilai yang beda. Ini yang ngebentuk cara pandang mereka terhadap suatu masalah. Apa yang menurutmu "salah" bisa jadi hal yang "benar" buat orang lain, dan sebaliknya. Ini bukan soal siapa yang menang adu argumen, tapi soal gimana kita bisa ngerti kalau pemikiran itu macem-macem.

Biar Nggak Terus-terusan Merasa Bersalah, Coba Deh Ini:

Ketika kita sadar kalau "kebenaran relatif" dan seringnya tergantung dari mana kita melihat, kita bisa mulai lepasin beban rasa bersalah yang nggak perlu. Kita bakal lebih gampang nerima diri sendiri dan orang lain, tanpa harus ngehakimin.

  1. Akui Aja Perasaanmu: Nggak apa-apa kok kalau ngerasa bersalah. Jangan ditolak, tapi coba deh pahami asalnya dari mana.
  2. Coba Tantang Pikiranmu: Tanyain ke diri sendiri, "Ini beneran salah, atau cuma perasaanku aja karena ngelihatnya dari satu sisi?"
  3. Belajar Berempati: Coba bayangin kalau kamu ada di posisi orang lain. Kira-kira kalau mereka yang ngelihat, gimana ya?
  4. Fokus Belajar: Daripada terus mikirin kesalahan, mending fokus sama apa yang bisa kamu pelajarin dari pengalaman itu. Setiap pengalaman itu guru terbaik, lho.
  5. Baik Hati Sama Diri Sendiri: Perlakuin dirimu sendiri kayak kamu memperlakukan sahabatmu yang paling deket. Kasih kelonggaran dan memaafkan diri sendiri.

Ingat kata Henry Ford: "Ketika semua terlihat berlawanan denganmu, ingatlah! bahwa pesawat terbang selalu melawan angin, bukan mengikuti arus angin!"

Sama seperti pesawat yang mampu terbang tinggi karena melawan hambatan, kita juga bisa tumbuh dan maju saat berani menghadapi dan memahami berbagai pandangan, bahkan ketika itu terasa menentang kita. Ini bukan tentang salah atau benar, tapi tentang bagaimana kita memilih untuk bergerak maju.

Mulai sekarang, yuk kita belajar buat hidup berdampingan sama berbagai macam sudut pandang, tanpa harus ngerasa terbebani sama rasa bersalah yang nggak ada habisnya. Inget, kamu berhak kok ngerasa bebas dan bahagia!

FasilitasTazkia BangunanKampusTazkia AsramaTazkia