Mendorong Ekonomi Digital Inklusif Peran Blueprint Sistem Pembayaran Indonesia 2030 dalam Mengatasi Tantangan UMKM dan Branding Digital

UMKM merupakan tulang punggung ekonomi Indonesia, menyumbang 61,07% dari PDB nasional dan menyerap 97% tenaga kerja (Kemenkop UKM, 2022). Namun, masih banyak pelaku UMKM yang belum mampu memanfaatkan platform digital secara optimal. Padahal, digitalisasi adalah peluang besar untuk memperluas pasar, meningkatkan efisiensi, dan memperkuat posisi usaha mereka.

Blueprint Sistem Pembayaran Indonesia 2030 (BSPI 2030) dari Bank Indonesia hadir untuk menjawab tantangan tersebut dengan membangun sistem pembayaran yang cepat, mudah, murah, aman, dan andal. Namun, ketersediaan infrastruktur saja tidak cukup.

Banyak pelaku UMKM masih kesulitan dalam membangun branding digital. Tak semua memiliki waktu dan pemahaman untuk mengelola personal branding secara mandiri. Kesulitan ini diperparah oleh rendahnya literasi strategi konten, serta keterbatasan dalam hal pengetahuan, waktu, dan kemampuan untuk mengelola media sosial secara professional.

Oleh karena itu, agar UMKM benar-benar siap menghadapi era digital, transformasi sistem pembayaran harus berjalan seiring dengan peningkatan kapasitas pelaku usaha dalam branding dan komunikasi digital. Teknologi tanpa strategi hanya akan menjadi alat kosong. Integrasi keduanya adalah kunci agar UMKM Indonesia naik kelas.

Selain UMKM, individu juga menghadapi hambatan dalam beradaptasi dengan lanskap digital. Tidak semua individu memiliki waktu dan pemahaman cukup untuk mengelola personal branding secara mandiri. (Kemenkop UKM, 2022). Hal ini diperparah dengan kurangnya pemahaman konten strategi branding serta keterbatasan pengetahuan, waktu, dan kemampuan sebagai hambatan utama dalam mengelola akun media sosial secara profesional (2021: Jurnal Komunikasi Indonesia).

Meskipun BSPI 2030 secara langsung berfokus pada sistem pembayaran, dampaknya secara tidak langsung akan mendukung ekosistem yang lebih kondusif bagi pengembangan keterampilan digital dan personal branding.

Dengan adanya sistem pembayaran yang lebih mudah dan terintegrasi, individu dan pelaku usaha akan lebih termotivasi untuk berpartisipasi aktif dalam ekonomi digital. Inisiatif "Inovasi" dalam BSPI 2030, yang berfokus pada keseimbangan antara inovasi dengan perlindungan konsumen dan stabilitas, dapat menciptakan lingkungan yang lebih aman dan terpercaya bagi pengembangan platform dan alat yang mendukung personal branding dan strategi konten.

Pembentukan Bank Indonesia Digital Innovation Center (BI-DIC) juga diharapkan dapat mendorong solusi-solusi inovatif yang menjawab kebutuhan-kebutuhan ini.

Visi BSPI 2030 untuk mewujudkan sistem pembayaran yang berdaya tahan dan terintegrasi, didukung oleh lima inisiatif utama (4I-RD: Infrastruktur, Industri, Inovasi, Internasional, dan Rupiah Digital), bukan hanya tentang transaksi keuangan semata. Ini adalah tentang membangun fondasi yang kokoh untuk seluruh ekosistem ekonomi digital.

Dengan menyediakan infrastruktur pembayaran yang handal dan mendorong inovasi yang bertanggung jawab, BSPI 2030 diharapkan dapat membantu UMKM dan individu untuk lebih optimal dalam memanfaatkan platform digital, mengelola personal branding, dan mengembangkan strategi konten yang efektif. Pada akhirnya, ini akan mengakselerasi ekonomi digital nasional untuk generasi mendatang, menciptakan inklusi yang lebih luas, dan mendukung visi Indonesia Emas 2045.

Referensi lengkap: https://www.bi.go.id/id/publikasi/kajian/Documents/Blueprint-Sistem-PembayaranIndonesia-2030.pdf