Teknologi digital telah menjadi terobosan dan inovasi yang signifikan dalam berbagai kegiatan ekonomi. Kehadirannya memengaruhi berbagai sektor, termasuk bisnis, pertanian, dan terutama sektor keuangan. Salah satu kemajuan dalam bidang ini adalah munculnya financial technology. 

Kerjasama antara financial technology (fintech) dan perbankan syariah di Indonesia saat ini menunjukan adanya potensi besar dalam meningkatkan inklusi keuangan. Perkembangan teknologi yang pesat telah menyentuh berbagai sektor, termasuk sektor keuangan yang menjadi pendorong utama dalam hal ini.

Financial technology merupakan salah satu inovasi di bidang keuangan yang berkaitan dengan teknologi modern. Menurut Clayton, inovasi tersebut ditujukan untuk ke praktisan, kemudahan penggunaan, kenyamanan dan biaya yang murah. (Ansori, 2019)

Integrasi Fintech Syariah dengan QRIS dan BI FAST

Pengaruh besar dari Financial Technology dapat dirasakan di berbagai aspek kehidupan manusia, seperti sektor industri, pendidikan, perdagangan, dan lain-lain. Penggunaan teknologi informasi secara nyata telah membantu meningkatkan efektivitas serta efisiensi operasional perusahaan. Salah satu teknologi yang umum digunakan adalah barcode.

QRIS (Quick Respons Code Indonesia Standart) merupakan standar QR Code nasional yang ditetapkan oleh Bank Indonesia dan diluncurkan pada tanggal 17 Agustus 2019 agar proses transaksi pembayaran secara domestik menggunakan QR Code dapat lebih mudah, cepat dan terjaga keamanannya. (Indonesia, 2019) 

Sejumlah bank syariah, seperti Bank Syariah Indonesia (BSI) dan Bank Wakaf Mikro (BWM), telah memulai mengadopsi QRIS guna mendukung transaksi keuangan yang berbasis syariah. Pemanfaat QRIS memungkinkan proses transaksi berlangsung secara cepat, efisien dan tercatat, sejalan dengan nilai-nilai transparansi dan keadilan dalam prinsip muamalah. 

UMKM memiliki potensi untuk berkembang dan turut mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Menurut Bank Indonesia, QRIS memiliki makna UNGGUL, yang mencerminkan beberapa keunggulan. Universal berarti bersifat inklusif, dapat digunakan oleh seluruh lapisan masyarakat, baik untuk transaksi di dalam maupun luar negeri. Gampang menunjukkan kemudahan dan keamanan transaksi hanya dengan menggunakan satu perangkat, yaitu ponsel. Untung menandakan bahwa QRIS memberikan keuntungan bagi pembeli dan penjual karena proses pembayaran menjadi lebih efisien menggunakan satu kode yang kompatibel dengan semua aplikasi pembayaran. Langsung berarti transaksi berlangsung secara instan, mendukung kelancaran sistem pembayaran secara real-time. (Solution), 2023)

Selain itu, QRIS turut membantu pelaku UMKM syariah dalam memperluas jangkauan konsumen tanpa bergantung pada transaksi tunai. Dalam hal ini, QRIS bukan hanya sekadar alat pembayaran, melainkan juga sarana untuk meningkatkan literasi dan memperluas akses keuangan syariah secara inklusif. 

Adapun peran BI-FAST didalam Ekosistem Keuangan Syariah yakni BI-FAST menyediakan infrastruktur pembayaran ritel yang bersifat real-time, mudah dijangkau, dan dapat diakses oleh seluruh lapisan masyarakat. Dengan kecepatan transfer antarbank hanya dalam beberapa detik dan biaya yang sangat rendah. Ekosistem pembayaran BI-Fast ini diharapkan dapat menjadi pilar utama pembayaran di Indonesia dengan menerapkan prinsip intergrated, interoperable, dan interconnected. Sehinnga BI-Fast dapat menjadi alat strategis dalam mendukung aktivitas keuangan syariah. Namun secara garis besar, Bank Indonesia menerapkan lima butir kebijakan ketika menerapkan BI-Fast ini, di antaranya: kepesertaan, bank yang berpartisipasi, jenis penyediaan, penetapan batas nominal transaksi dan skema harga. (Dharma, 2021)

Peluang dan Tantangan Integrasi

Implementasi QRIS pada UMKM diharapkan mampu untuk mengatasi beberapa hambatan yang dihadapi oleh para pelaku usaha, seperti ketergantungan pada transaksi tunai. Tantangan yang dihadapi dalam pergeseran integrasi fintech adalah adaptasi teknologi oleh masyarakat. Meskipun QRIS memberikan berbagai keuntungan didalamnya, seperti proses transaksi yang cepat, dengan data yang lebih akurat. Namun ada kekhawatiran mengenai keamanan data dan potensi fraud. Oleh karena itu, penting untuk para pemangku kepentingan untuk memahami sepenuhnya dinamika implementasi QRIS, termasuk peluang dan tantangan yang dihadapi UMKM. 

Peluang yang ditawarkan oleh integrasi ini dapat meningkatkan inklusifitas keuangan syariah, khususnya pada daerah terluar dan tertinggal, peluang ini dapat mendorong efisiensi transaksi dan mendukung ekonomi digital halal dan membuka jalan bagi inovasi syariah dalam sistem pembayarannya. Namun, beberapa tantangan perlu diatasi, karena wilayah yang tertinggal akan lebih sulit dalam pengintegrasian sistem pembayaran QRIS, salah satu tantangan terbesar dalam Implementasi QRIS dan BI-Fast tingkat literasi digital yang belum merata di seluruh Indonesia. (Kompasiana, 2024) 

QRIS dan BI-Fast memerlukan pemahaman dasar tentang penggunaan aplikasi keuangan digital, yang masih menjadi kendala di berbagai daerah, terutama di wilayah tertinggal. Sebagian masyarakat yang belum terbiasa dengan teknologi cenderung merasa ragu atau enggan menggunakan metode pembayaran berbasis QRIS dan BI-Fast, khususnya mereka yang selama ini mengandalkan transaksi tunai. Kondisi ini menimbulkan kesenjangan yang cukup besar antara masyarakat perkotaan yang lebih melek teknologi dengan masyarakat di wilayah pedesaan.

QRIS dan BI-Fast merupakan terobosan penting dalam mewujudkan sistem pembayaran yang lebih canggih, terbuka untuk semua kalangan, dan efisien. Jika tantangan yang dihadapi dapat diatasi dengan baik, QRIS dan BI-Fast berpotensi menjadi landasan kuat bagi pengembangan ekosistem ekonomi digital yang berkelanjutan di Indonesia.

DAFTAR PUSTAKA

Ansori, M. (2019). PERKEMBANGAN DAN DAMPAK FINANCIAL TECHNOLOGY (FINTECH) TERHADAP INDUSTRI KEUANGAN SYARIAH DI JAWA TENGAH, 12.

Dharma, L. (2021, Ocotober 28). Mengenal BI-Fast Payment, Kebijakan Bank Indonesia Pengganti SKNBI. Retrieved from Nice Pay: https://blog.nicepay.co.id/mengenal-bi-fast-payment-kebijakan-bank-indonesia-pengganti-sknbi/

Indonesia, B. (2019). Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS). Retrieved from https://bicara131.bi.go.id/knowledgebase/article/KA-01061/en-us

Kompasiana. (2024, Oktober 27). Tantangan dalam implementasi QRIS: Menghadapi Hambatan Demi Kemajuan Sistem Pembayaran Digital Indonesia. Retrieved from Financial: 
Tantangan dalam implementasi QRIS: Menghadapi Hambatan Demi Kemajuan Sistem Pembayaran Digital Indonesia Halaman 1 - Kompasiana.com

Solution), F. (. (2023, Februari 22). 10 Alasan Mengapa QRIS Sangat Penting untuk Pebisnis. Retrieved from Finpay: https://www.finpay.id/blog/posts/Alasan-Mengapa-QRIS-Sangat-Penting-untuk-Pebisnis