Di era diaksesnya informasi secara global, pendidikan berkualitas bukan hanya tentang kurikulum, tetapi juga tentang menghadirkan kehangatan dan makna dalam setiap proses belajar. Seperti disampaikan Ki Hadjar Dewantara, “Pendidikan adalah upaya memanusiakan manusia”, maka pendekatan holistik berbasis kasih dan keterlibatan aktif menjadi kunci utama.
“Ing Madya Mangun Karsa”: Filosofi Bapak Pendidikan Indonesia
Filosofi Ki Hadjar Dewantara, “Ing Madya Mangun Karsa” (di tengah peserta didik, pendidik membangkitkan prakarsa), relevan dengan semangat Hardiknas 2025. Pendidik tidak hanya bertugas mengajar, tetapi juga:
-
Memicu inisiatif: Menciptakan ruang dialog agar siswa/mahasiswa berani menyampaikan ide.
-
Mendorong inovasi: Membiasakan anak berpikir kritis dan solutif.
-
Memberi kepercayaan: Meyakinkan bahwa setiap gagasan bernilai untuk dikembangkan.
Pendekatan ini sejalan dengan nilai Tazkia: Knowledge-based and Competence-oriented, yang menekankan pendidikan berbasis pengetahuan dan penguatan kompetensi. Kolaborasi antara soft skill (kreativitas, komunikasi) dan hard skill (pengetahuan teknis) akan melahirkan generasi tangguh yang siap bersaing di masa depan.
Tazkia dan Komitmen pada Pendidikan Berkelanjutan
Sebagai institusi yang berpegang pada prinsip Knowledge-based and Competence-oriented, Tazkia percaya bahwa pendidikan bermutu harus:
-
Terjangkau: Dapat diakses oleh semua kalangan.
-
Relevan: Menjawab kebutuhan zaman tanpa mengabaikan nilai-nilai luhur.
-
Memberdayakan: Mengubah tantangan menjadi peluang melalui kolaborasi.
Dukungan dari seluruh pihak—mulai dari guru inspiratif, keluarga yang mendampingi, hingga masyarakat peduli—adalah kunci menciptakan ekosistem pendidikan yang tidak hanya cerdas, tetapi juga berkarakter dan berempati.
Kolaborasi untuk Indonesia yang Lebih Gemilang
Hardiknas 2025 mengajak kita untuk:
-
Memperkuat sinergi: Antarlembaga pendidikan, pemerintah, dan komunitas.
-
Mengoptimalkan teknologi: Memanfaatkan platform digital untuk pemerataan akses belajar.
-
Menjaga semangat “Ing Madya Mangun Karsa”: Pendidik sebagai katalisator perubahan di tengah peserta didik.
Dengan semangat “Partisipasi Semesta”, mari wujudkan pendidikan yang tidak hanya mencerdaskan, tetapi juga memanusiakan dan memberdayakan. Selamat Hari Pendidikan Nasional 2025 – bersama Tazkia, kita songsong masa depan Indonesia yang lebih cerah!