Prof. Murniati yang disapa akrab Madam Ani menekankan kalau perencanaan keuangan itu bukan sekadar profesi, tapi bagian penting dari kehidupan sehari-hari. Bayangkan, kayak masak, kita perlu resep dan bahan-bahan yang pas, kan? Begitu juga dengan keuangan, perlu perencanaan yang matang agar hasilnya "lezat" dan nggak bikin pusing. Dan yang menarik, beliau bilang, suami istri harus sama-sama terlibat, bukan cuma salah satu yang pegang kendali. Bayangkan, kayak bikin kue, butuh kerja sama tim yang kompak!
Lebih mengejutkan lagi, Prof. Murniati menyarankan agar kita mulai mengajarkan perencanaan keuangan sejak usia dini, bahkan anak usia 6 tahun pun sudah bisa dikenalkan konsep dasar keuangan! Wah, keren banget ya!
Beliau juga menyoroti kelompok disabilitas yang jumlahnya mencapai 28 juta di Indonesia. Mereka masih minim akses informasi dan literasi keuangan syariah. Ini menjadi tantangan tersendiri, karena semua orang berhak mendapatkan kesempatan untuk mengelola keuangannya dengan baik.
Tapi, menjadi perencana keuangan nggak semudah membalik telapak tangan. Prof. Murniati mengingatkan, seorang perencana keuangan harus punya pemahaman psikologi yang baik. Paham karakter klien itu penting banget, agar nasihat yang diberikan tepat sasaran dan nggak malah bikin klien tambah bingung. Dan yang paling penting, "Jangan sampai kita pintar memberi nasihat orang lain, tapi keuangan sendiri berantakan!" Pesan ini sungguh menohok, ya? Jadi, kita harus bisa menjadi contoh yang baik dulu sebelum memberikan nasihat.
Terakhir, beliau menjelaskan ada dua jenis perencana keuangan: yang terikat pada instansi dan yang independen. Keduanya sama-sama penting, tapi yang perlu diingat adalah etika dan profesionalisme dalam memberikan nasihat. Jangan sampai hanya mengarahkan pada satu produk saja, ya!
Sumber : Institut Tazkia Gelar Seminar: Mengupas Profesi Perencana Keuangan Syariah Dengan Guru Besar Tazkia
Jadi, perencanaan keuangan itu bukan cuma soal angka, tapi juga soal hati, strategi, dan etika. Semoga kita semua bisa lebih bijak dalam mengelola keuangan, ya!