“Biidznillah saya Dengan Jusuf Kalla sebagai ketua delegasi kami dijadwalkan akan melakukan serangkaian pertemuan dengan Kementerian Haji dan Agama, Majelis Ulama, Majelis Tinggi Rekonsiliasi, Kementerian Luar Negeri, Dewan Keamanan Nasional, Kementerian Perindustrian dan Perdagangan, Kamar Dagang Afghanistan, dan Presiden Republik Islam Afghanistan,” jelasnya.

Murniati Mukhlisin, menjadi satu-satunya delegasi wanita. Di sana dirinya akan berbicara tentang pemberdayaan perempuan dengan pendekatan ekonomi syariah serta prospek dan tantangan industri halal.

“Saya sendiri sebagai satu-satunya delegasi wanita, dengan jabatan Rektor Institut Agama Islam Tazkia, Bogor akan berbicara tentang pemberdayaan perempuan dengan pendekatan ekonomi syariah serta prospek dan tantangan industri halal,” tuturnya.

Lebih lanjut, ia meminta doa agar dapat mewujudkan perdamaian yang berkelanjutan. “Mari kita doakan Afghanistan supaya dapat mewujudkan perdamaian yang berkelanjutan, meningkatkan kualitas pendidikan dan menegakkan keadilan sosial supaya dapat menciptakan kesejahteraan bagi rakyatnya. Biidznillah suatu saat Afghanistan akan menjadi negeri idaman, Baldatun thayyibatun wa robbun ghafur,” tuturnya.
 

Adapun rombongan delegasi perdamaian tiba pada Rabu, 23 Desember 2020 waktu Kabul. “Kami tiba pagi ini, Rabu, 23 Desember 2020 waktu Kabul, Alhamdulillah aman dan sehat, akan berada di sini hingga Jumat, 26 Desember 2020,” ujarnya.

“Mohon doa agar kami semua berada dalam perlindungan Allah, fii amanillah,” tukasnya.

Untuk diketahui, dalam pertemuan di Istana Haram Sarai, Kabul, rombongan dari Indonesia disambut Menteri Agama dan Haji Republik Islam Afghanistan Mohammad Qasim Halimi bersama Majelis Ulama Afghanistan.

Indonesia dan Afghanistan akan melakukan pendekatan agama dalam penyelesaian konflik dan perdamaian di tengah konflik, dengan melibatkan para ulama dalam menyebarkan ajaran Islam wasathiyah. (radarbogor.id)