Accompanied by his cabinet ministers among others Minister of Religious and Hajj Affairs, Minister of Industry and Trade, Minister of Women Affairs, Ghani urged Jusuf Kalla and the delegation to share experiences in peace making process in Aceh as well as the role of women in peace making.

“The purpose of our trip is to see how Indonesia can help and cooperate in Afghanistan’s peace process as a great Islamic country” Jusuf Kalla said. Indonesia has good experiences in peace as a moderate Islamic country and is ready to share memorable experiences with the government of Afghanistan, he added.

The President added that Indonesia has the largest Muslim population in the world which can be an example of a moderate Islam (Washotiyah).

Ghani said that Indonesian experiences are not only important to the Islamic Republic of Afghanistan, but also to the Taliban group, to choose the way of moderation and stop violence. The meeting that was closed with dinner that evening also attended by Indonesian Ambassador for Afghanistan, Arief Rahman and Afghanistan Ambassador for Indonesia, Faizullah Zaki Ibrahim.
____________

Presiden Republik Islam Afghanistan, Mohammad Ashraf Ghani menyambut Jusuf Kalla dan rombongan pada tanggal 24 Desember 2020 di Istana Kepresidenan di Kabul. Jusuf Kalla, mantan Wakil Presiden Republik Indonesia bertindak sebagai Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia, dan Ketua Palang Merah Indonesia. Anggota delegasi Indonesia antara lain adalah Hamid Awaluddin, mantan Duta Besar Indonesia untuk Federasi Rusia dan mantan Ketua Perunding Perdamaian Aceh, Muhyidin Junaidi, Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia, Sudarnoto, Bagian Urusan Luar Negeri – MUI, Murniati Mukhlisin, Rektor Institut Agama Islam Tazkia, Solihin Jusuf Kalla, Presiden Kalla Group, Hussin Abdullah, Operasi Kemanusiaan – PMI, dan Wahban, anggota Majelis Ulama Indonesia.

Didampingi beberapa menteri di kabinetnya antara lain Menteri Agama dan Haji, Menteri Perindustrian dan Perdagangan, Menteri Urusan Wanita, Ghani mengajak Jusuf Kalla dan rombongan untuk berbagi pengalaman dalam proses perdamaian di Aceh. “Tujuan perjalanan kami adalah untuk melihat bagaimana Indonesia dapat membantu dan bekerja sama dalam proses perdamaian Afghanistan sebagai negara Islam yang punya banyak potensi ini” kata Jusuf Kalla. Indonesia memiliki pengalaman dalam masalah perdamaian yaitu sebagai negara dengan praktik Islam moderat dan siap untuk berbagi pengalaman dengan pemerintah Afghanistan, tambahnya. Presiden menambahkan, Indonesia memiliki penduduk Muslim terbesar di dunia yang bisa menjadi contoh Islam moderat (Washotiyah). Ghani mengatakan, pengalaman Indonesia tidak hanya penting bagi Republik Islam Afghanistan, tetapi juga bagi kelompok Taliban dan kelompok lainnya untuk memilih cara moderasi dan menghentikan kekerasan. Turut hadir dalam pertemuan, Duta Besar Indonesia untuk Afghanistan, Arief Rahman dan Duta Besar Afghanistan untuk Indonesia, Faizullah Zaki Ibrahim. Pertemuan ditutup dengan makan malam bersama.