Konferensi tersebut dilaksanakan di ruang internasional Kampus Tazkia Bogor , Konferensi tersebut bertujuan untuk menjadi platform penting bagi Kampus Tazkia Bogor dan IIUM untuk berbagi pengalaman, strategi inovatif, dan pengetahuan. 

Acara Konferensi Internasional tersebut dihadiri oleh mahasiswa Kampus Tazkia Bogor dan IIUM, Dosen IIUM, Dr. Rafiqa Bt Murdipi, serta dosen Kampus Tazkia Bogor lainnya. 

Acara Konferensi tersebut dibuka dengan Opening Speech yang hangat oleh dosen Kampus Tazkia Bogor Anita Priantina, M.Ec yang merupakan Kepala International Program kepada pihak IIUM dan dibalas dengan tak kalah hangatnya oleh sambutan dari salah satu Mahasiswi IIUM, Humairah binti Kamaruzzaman. 

Wiku Suryomurti, PhD selaku Dekan Fakultas Ekonomi Bisnis Syariah Kampus Tazkia Bogor juga hadir untuk menyampaikan sambutan.

Dalam konferensi ini para pembicara menggali kemajuan-kemajuan yang terjadi saat ini dan menyoroti kinerja dalam ekonomi syariah. 

Dalam hal ini Indonesia dan Malaysia akan selalu memiliki peran penting dalam perkembangan ekonomi Islam di masa depan. 

Ada beberapa hal yang menjadi topik utama dalam konferensi tersebut diantaranya sektor ekonomi, sebagaimana yang disampaikan oleh Sebastian Herman, M.Ec selaku Kepala Bidang Ekonomi Syariah Kampus Tazkia Bogor menyampaikan bahwa betapa pentingnya Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) sebagai lembaga penggerak ekonomi syariah. 

Dalam sektor keuangan, Ibu Dina Diana, M.Si selaku Kepala Bidang Manajemen Bisnis Syariah menyampaikan bahwa sistem keuangan syariah harus didasarkan pada prinsip-prinsip syariah dalam prakteknya. 

Topik utama dalam sektor keuangan adalah penyampaian Putri Syifa Amalia, M.Sc selaku Kepala Bidang Akuntansi Syariah Kampus Tazkia Bogor, mengenai perkembangan dalam akuntansi syariah dan tantangan-tantangan yang mungkin akan kita hadapi. 

Para mahasiswa dari Kampus Tazkia Bogor dan IIUM secara bergantian mempresentasikan paper masing-masing. Presentasi ini dilakukan oleh 1 tim mahasiswa IIUM dan 3 tim mahasiswa Kampus Tazkia Bogor. 

Presentasi pertama di lakukan oleh Mahasiswa IIUM bernama Muhammad Aqmal, Asma’a Munirah, dan Nayli Udzma dengan judul ‘Islamic Social Finance : Zakat and Its Evolution in Malaysia’. 

Mereka membahas mengenai aspek-aspek kelayakan Zakat dalam lingkungan keuangan di masa yang akan datang. 

Mereka juga menyebutkan beberapa stratgei untuk mempromosikan zakat agar lebih luas antara lain melalui pihak perusahaan bisnis, pihak institusi pendidikan, dan juga pemerintah.

Presentasi kedua dilanjutkan oleh mahasiswa Kampus Tazkia Bogor, Muhammad Arsyi yang membawakan judul paper ‘Analysis of the Relationship between the Level of Money Supply, Inflation and Foreign Exchange Rates to Interest Rates in Singapore : VECM Approach’.  

Arsyi membahas mengenai analisis hubungan antara variabel-variabel yang telah disebutkan sebelumnya menggunakan metode VECM. Jika merubah salah satu variabel, dapat berdampak ke lainnya.

Presentasi ketiga dilanjutkan oleh Annisa Kartika Oktavia dengan judul ‘PSAK 109 : An Approach to realizing good zakat governance in BAZNAS West Nusa Tenggara’. 

Annisa membahas mengenai potensial zakat juga dengan dilengkapi berbagai saran, antara lain meningkatkan penelitian dan perluasan objek penelitian, mengimplementasikan PSAK 109, juga mengarahkan Muslim untuk membayar zakat.

Presentasi keempat dilanjutkan oleh Sylvia Eka Marenza dan Nur Ariskawati, keduanya membawakan paper dengan judul ‘The Impact of the expected loss method on earnings quality of Islamic Banks : A Consequence of PSAK 71’. 

Eka membahas bagaimana bank konvensional yang masih mendominasi, resiko dan tantangan untuk Bank Syariah, serta bagaimana implementasi dan hasil perkembangan di era saat ini. 

Presentasi terakhir dibawakan oleh Yaga Tria Wandani Sukma, dengan judul paper ‘Mandalika circuit case study : the impact of blended finance on environmental sustainability in Indonesia’. 

Yaga membahas jika di alokasikan jumlah dana pada pembangunan infastruktur yang tepat dengan pemulihan lingkungan yang terdegradasi (dalam kasus ini lahan) maka akan memberikan dampak positif bagi kehidupan manusia dan ekosistem sekitar.

Selain melakukan presentasi, para mahasiswa yang presentasi juga mendapatkan review, pertanyaan dari dosen Kampus Tazkia Bogor dan juga dosen IIUM, serta berbagai masukan yang menunjang kemajuan paper tersebut. 

Salah satu mahasiswa IIUM menyampaikan kesan dan pesannya dalam akhir sesi

“Jika kita lebih menguatkan pada pembiayaan syariah di tengah keberlangsungan  pembiayaan mayoritas adalah konvensional, maka bisa meningkatkan pertumbuhan. Saya bersyukur mendapat kesempatan ini, dan konferensi kali ini sangat bagus dan saya sangat bersyukur bisa hadir disini,” ujarnya.