Mang Dede memulai bisnisnya bersama keluarganya pada tahun 2019, saat masih aktif berkuliah di Tazkia. Meskipun awalnya hanya sebagai pengalaman bersama keluarga, bisnis ini menjadi fokus penuhnya saat Indonesia mengalami pandemi COVID-19.


Namun, takdir menguji Mang Dede ketika ayahnya meninggal dunia saat mereka masih merintis bisnis ayam bersama.
Dede mengalami tekanan hidup berat dan bisnisnya mengalami masalah hingga menghadapi kerugian besar.
Meskipun demikian, ia tidak menyerah dan terus berusaha untuk melanjutkan bisnis ayamnya.


Dalam perjalanannya, Dede terus belajar tentang dunia bisnis peternakan ayam. Ia memperluas pengetahuannya dengan bergaul dan berkenalan dengan orang-orang yang juga menjalani bisnis serupa. Dengan koneksi dan pengetahuan yang semakin bertambah, Dede mampu menjalankan bisnisnya dengan lebih lancar, meskipun tetap dihadapkan pada beberapa hambatan.


Dede menjelaskan bahwa keuntungan dari bisnis peternakan ayam tidak hanya berasal dari penjualan ayam, melainkan juga dari telur, pakan ayam, dan kotoran ayam. Kotoran ayamnya bahkan dimanfaatkan untuk peternakan lele miliknya. Strategi pemasaran Mang Dede melibatkan penjualan langsung ke toko, terlepas dari fluktuasi harga di pasaran.


Untuk menjaga kesehatan dan kesejahteraan ayamnya, Dede melakukan manajemen kandang yang baik.
Ia memberikan pakan dengan kandungan gizi tinggi, rutin membersihkan kandang ayam, dan memberikan vaksin sesuai jadwal.
Dede juga membuat pakan sendiri dari jagung yang ia tanam, sebagai solusi terhadap kenaikan harga pakan.


Dalam menjual ayam dan telur ayam, Dede menekankan pentingnya menjaga harga jual. Untuk menghindari penurunan harga yang signifikan, ia lebih memilih menjual ayam langsung ke toko daripada melalui agen. Dede juga memperhatikan dampak lingkungan, memilih lokasi kandang yang strategis dan jauh dari pemukiman agar masyarakat tidak terganggu oleh bau dari kandang ayam.


Bagi para calon pengusaha peternakan ayam, Dede mengungkapkan akan pentingnya memiliki pengetahuan menyeluruh mulai dari perawatan hingga pemasaran ayam.

Selain itu, ia menekankan bahwa modal yang cukup besar dibutuhkan untuk memulai bisnis peternakan ayam, mengingat biaya perawatan dari pakan hingga vaksin yang tidak dapat diabaikan. Dede membagikan kisahnya sebagai inspirasi bagi mereka yang ingin meniti bisnis di dunia peternakan ayam.