Tujuan dari pertemuan ini adalah untuk memperkuat kerjasama antara kampus dengan masyarakat sekitar dalam rangka meminimalisir perilaku mahasiswa yang kurang baik.

Acara ini dihadiri oleh Komite Etik, Kemahasiswaan, bagian keamanan kampus, serta beberapa pengurus RT/RW dari Sentul dan sekitarnya.

Para pengurus RT/RW yang hadir menyampaikan pentingnya peningkatan kerjasama ini untuk bersama-sama menanggulangi dan menguatkan pengawasan perilaku mahasiswa Institut Agama Islam Tazkia.

Mereka menekankan bahwa hal ini merupakan dukungan terhadap visi dan misi kampus yang mengedepankan nilai-nilai Islam dalam kehidupan sehari-hari.

Beberapa pengurus RT juga memberikan testimoni bahwa perilaku mahasiswa di tengah masyarakat cukup baik dan patut dibanggakan, tanpa adanya pelanggaran yang signifikan terhadap norma-norma yang berlaku.

Salah satu pengurus RT/RW dari daerah Citaringgul mengungkapkan bahwa keberadaan mahasiswa memberikan dampak positif bagi warga di wilayahnya.

Mereka terlibat dalam berbagai kegiatan pembinaan masyarakat, seperti pembinaan UMKM dan bantuan pembangunan serta penggalangan dana untuk perbaikan fasilitas pendidikan.

Selain itu, beberapa mahasiswa juga terlibat dalam pengajaran baca-tulis Al-Quran di masjid setempat, memberikan kontribusi yang berarti bagi pendidikan dan spiritualitas masyarakat setempat.

Pengurus RT/RW di KSA (Kampus Sunnah Azikraa) Cipambuan menambahkan bahwa kerja sama dengan mahasiswa Tazkia dalam optimalisasi rumah ibadah sudah berjalan dengan baik.

Mereka juga memberikan saran untuk memperluas atau mengoptimalkan pengabdian mahasiswa di daerah mereka, mengingat semakin jarangnya mahasiswa yang menghuni atau kost di kawasan tersebut setelah berakhirnya program beasiswa.

Dari pihak Komisi Etik IAI Tazkia, terima kasih disampaikan kepada para pengurus RT/RW atas bantuan dalam mengawasi dan melaporkan perilaku mahasiswa yang melanggar aturan.

Telah dilakukan pembinaan secara intensif terhadap mahasiswa yang melakukan pelanggaran, termasuk tindakan tegas seperti teguran dan bahkan penghentian aktivitas bagi mahasiswa yang melakukan pelanggaran berat.

Hal ini sebagai bentuk komitmen untuk menjaga moralitas dan integritas mahasiswa Institut Agama Islam Tazkia dalam berinteraksi dengan masyarakat sekitar.