Jangan Pernah Berprasangka Buruk Terutama kepada Allah SWT

Apa Itu Suudzon kepada Allah?

Imam Syafii, seorang ulama besar, pernah ditanya, “Bagaimana contoh suudzon (prasangka buruk) kepada Allah?”
Beliau menjawab dengan singkat dan dalam: “Waswas dan selalu takut akan munculnya musibah.”

Maksudnya adalah perasaan gelisah yang terus-menerus, seolah-olah Allah akan mendatangkan bencana atau tidak akan menolong kita. Ini adalah bentuk ketidakpercayaan kita pada kasih sayang dan rencana-Nya yang indah.

Tanda-Tanda Kita Sedang Suudzon kepada Allah

Seringkali, suudzon kepada Allah tidak kita sadari. Itu terlihat dari ucapan dan pikiran kita sendiri, seperti:

  • “Ah, aku tidak akan sanggup menghadapi ini.”

  • “Aku yakin akan jatuh dan gagal.”

  • “Ini pasti akan berakhir buruk.”

  • “Aku tahu batasku, mustahil bisa sukses.”

  • “Aku takut nikmat ini akan hilang.”

Jika kita sering merasa pesimis dan takut kehilangan nikmat, kita perlu instrospeksi diri. Jangan-jangan, kita sudah berprasangka buruk kepada Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.

Allah Akan Sesuai dengan Prasangka Hamba-Nya

Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menyampaikan pesan dari Allah (hadits qudsi) yang sangat menggetarkan hati:

إِنَّ الْمُؤْمِنَ أَحْسَنَ الظَّنَّ بِرَبِّهِ فَأَحْسَنَ الْعَمَلَ وَإِنَّ الْفَاجِرَ أَسَاءَ الظَّنَّ بِرَبِّهِ فَأَسَاءَ الْعَمَلَ.

“Sesungguhnya orang Mukmin berbaik sangka kepada Rabbnya, sehingga ia melakukan amal yang baik. Sebaliknya, orang yang durhaka bersikap buruk sangka kepada Rabbnya, sehingga ia pun melakukan amalan yang buruk.” (Ad-Daa’ wa Ad-Dawaa’, hlm. 38)

Ini adalah reminder yang sangat kuat! Jika kita berprasangka bahwa Allah Maha Baik, Maha Menolong, dan Maha Mengasihi, maka itulah yang akan kita dapatkan. Sebaliknya, jika kita berprasangka bahwa Allah akan menghukum atau tidak peduli, maka hidup terasa sempit dan sulit.

Yuk, Berubah Mulai Sekarang!

Mari kita latih hati untuk selalu husnudzon (berprasangka baik) kepada Allah dalam segala kondisi:

  1. Ganti Kata-Kata Pesimis: Ubah “Aku tidak bisa” menjadi “Ya Allah, bantu aku untuk bisa”.

  2. Percaya pada Rencana-Nya: Percayalah bahwa di balik setiap kesulitan, Allah sedang menyiapkan jalan keluar yang terbaik.

  3. Bersyukur: Ingatlah selalu nikmat-nikmat yang telah Allah berikan. Ini akan menguatkan keyakinan kita bahwa Dia pasti tidak akan meninggalkan kita.

Semoga Allah menjadikan kita semua termasuk hamba-hamba-Nya yang selalu berprasangka baik dan bertawakal kepada-Nya. Aamiin.

 

Fasilitas Universitas Tazkia ( Kampus Tazkia )

FasilitasTazkia BangunanKampusTazkia AsramaTazkia

( Bangunan Universitas Tazkia )