Mengapa Mereka Pindah?
Bagi sebagian orang, pindah kewarganegaraan adalah solusi nyata untuk hidup yang lebih baik. Alasannya beragam, mulai dari mencari peluang kerja yang lebih luas, sistem pendidikan yang lebih maju, hingga jaminan kesehatan yang lebih baik. Lingkungan yang dianggap lebih aman dan stabil juga jadi pertimbangan utama. Keputusan ini sering kali didasari oleh kebutuhan pribadi dan keluarga yang mendesak, bukan karena tidak cinta pada tanah air.
Namun, kalau kita melihat dari kacamata bangsa, fenomena ini dikenal sebagai 'brain drain' atau 'kebocoran otak'. Ini adalah kondisi di mana orang-orang pintar dan berpotensi memilih untuk berkontribusi pada negara lain, bukan pada negara mereka sendiri.
Solusi Pribadi vs Masalah Bangsa
Memilih pindah kewarganegaraan memang bisa jadi solusi ampuh untuk masalah pribadi. Seseorang bisa mendapatkan karir impian, hidup nyaman, dan memberikan pendidikan terbaik untuk anak-anaknya. Tapi, ini sama sekali tidak menyelesaikan masalah yang ada di Indonesia.
Masalah seperti korupsi, kesenjangan sosial, dan birokrasi yang rumit tidak akan hilang hanya karena beberapa orang memilih pergi. Justru, masalah itu tetap ada dan menjadi tantangan bagi mereka yang memilih untuk tinggal.
Pada akhirnya, keputusan untuk pindah adalah hak setiap individu. Namun, solusi sejati untuk bangsa ini adalah dengan tetap tinggal dan berjuang bersama. Memperbaiki sistem dari dalam, meskipun sulit, jauh lebih bermakna daripada meninggalkan kapal yang sedang berlayar di tengah badai.
Fasilitas Universitas Tazkia ( Kampus Tazkia )
( Bangunan Universitas Tazkia )