Tunggu dulu, jangan langsung panik dan self-diagnose. Yuk, kita kenali lebih dalam apa itu burnout dan kenapa hobi rebahanmu yang sekarang bisa jadi salah satu pertanda kuatnya.
Kenapa Rebahan Terasa Begitu Nikmat Saat Lelah Mental?
Secara sederhana, burnout adalah kondisi stres kronis yang membuatmu merasa lelah luar biasa secara fisik, mental, dan emosional. Menurut para ahli psikologi, ini bukan sekadar capek biasa yang bisa hilang setelah tidur semalaman. Burnout membuatmu merasa kosong, kehilangan motivasi, bahkan sinis terhadap pekerjaan atau tanggung jawab yang dulu kamu sukai.
Nah, di sinilah koneksi dengan "kaum rebahan" mulai terlihat. Ketika energi mental dan emosionalmu terkuras habis akibat tekanan pekerjaan, ekspektasi yang tidak realistis, atau lingkungan yang toxic, tubuhmu secara alami akan mencari cara untuk "mematikan diri" sejenak. Rebahan menjadi jalan keluar termudah dan paling instan.
"Ini adalah respons alami tubuh. Ketika sumber daya emosional dan fisik berkurang drastis, individu cenderung menarik diri dari kontak sosial dan aktivitas," jelas sebuah penelitian dari Universitas Airlangga mengenai hubungan burnout dengan kinerja. Keinginan untuk terus-terusan berbaring dan menghindari aktivitas adalah salah satu bentuk penarikan diri tersebut. Kamu bukan malas, kamu hanya sedang kehabisan "baterai".
Cek Sinyal Lainnya, Apakah Kamu Mengalaminya?
Selain keinginan kuat untuk rebahan, ada beberapa "lampu kuning" lain yang sering menyertai burnout. Coba cek, apakah kamu juga merasakan hal-hal ini?
-
Lelah yang Nggak Hilang-Hilang: Sudah tidur cukup, bahkan lebih lama dari biasanya, tapi bangun tidur tetap merasa lesu dan tidak bertenaga. Rasanya seperti baru lari maraton padahal hanya duduk di depan laptop.
-
Kehilangan Minat dan Motivasi: Hal-hal yang dulu kamu nikmati, entah itu hobi atau bahkan pekerjaan itu sendiri, kini terasa seperti beban berat. Kamu jadi sering menunda-nunda pekerjaan atau melakukannya seadanya.
-
Gampang Tersinggung (Senggol Bacok): Merasa lebih emosional dari biasanya? Gampang marah, sedih, atau frustrasi karena hal-hal sepele? Burnout memang memengaruhi kemampuan kita mengelola emosi.
-
Merasa Nggak Berguna: Muncul perasaan sinis, meragukan kemampuan diri sendiri, dan merasa apa yang kamu kerjakan tidak ada artinya.
-
Gejala Fisik Mulai Muncul: Sering sakit kepala, nyeri otot, atau masalah pencernaan tanpa sebab yang jelas? Stres kronis akibat burnout bisa bermanifestasi menjadi keluhan fisik.
Bukan Sekadar Mager, Ini Saatnya "Recharge" dengan Benar!
Jika kamu merasa beberapa tanda di atas sangat relate dengan kondisimu saat ini, jangan diabaikan. Menganggapnya sebagai kemalasan biasa hanya akan memperburuk keadaan. Burnout yang tidak ditangani bisa berdampak serius pada kesehatan mental dan fisikmu.
Lalu, bagaimana cara mengatasinya? Tentu solusinya bukan dengan berhenti rebahan selamanya, tapi membuat waktu istirahatmu lebih berkualitas.
-
Akui dan Terima: Langkah pertama adalah menyadari dan menerima bahwa kamu tidak sedang baik-baik saja. Mengakui bahwa kamu sedang burnout adalah langkah penting untuk mulai mencari solusi.
-
Ciptakan Batasan (Set Boundaries): Belajarlah untuk berkata "tidak". Kamu tidak harus selalu tersedia 24/7 untuk urusan pekerjaan. Matikan notifikasi di luar jam kerja dan berikan dirimu waktu untuk benar-benar beristirahat.
-
Istirahat yang Berkualitas: Bukan hanya soal durasi, tapi kualitas. Coba ganti waktu rebahan sambil scrolling tanpa henti dengan aktivitas yang lebih menenangkan. Kamu bisa mencoba mendengarkan musik, membaca buku, meditasi singkat, atau sekadar menikmati secangkir teh hangat tanpa distraksi gadget.
-
Gerak Badan Sedikit: Ini mungkin terdengar kontradiktif, tapi aktivitas fisik ringan seperti berjalan kaki santai di sekitar rumah selama 15-30 menit justru bisa meningkatkan energimu dan memperbaiki mood. Nggak perlu langsung ke gym, mulailah dari yang paling simpel.
-
Cari Dukungan: Bicarakan apa yang kamu rasakan dengan orang yang kamu percaya, entah itu teman, pasangan, atau anggota keluarga. Jika dirasa perlu, jangan ragu untuk mencari bantuan profesional dari psikolog atau konselor.
Jadi, lain kali jika hasrat untuk rebahan sudah tak tertahankan, coba ambil jeda sejenak dan tanyakan pada dirimu: "Apakah aku hanya lelah, atau aku sedang benar-benar butuh pertolongan?". Mengenali tanda-tanda burnout lebih awal adalah kunci untuk mencegahnya menjadi lebih parah.
Fasilitas Universitas Tazkia ( Kampus Tazkia )
( Bangunan Universitas Tazkia )