Bukan Cuma Pengangguran yang Tidak Bekerja
Saat kita membicarakan pengangguran, yang sering kita bayangkan adalah pengangguran terbuka, yaitu mereka yang sama sekali tidak punya pekerjaan. Namun, dunia ekonomi mengenal beberapa jenis pengangguran lain:
- Pengangguran Terselubung: Inilah yang sering kali luput dari data. Pengangguran terselubung terjadi saat seseorang memiliki pekerjaan, tetapi kapasitas kerjanya tidak digunakan secara optimal. Misalnya, seorang sarjana yang terpaksa bekerja sebagai pelayan atau karyawan yang jam kerjanya tidak penuh. Mereka "bekerja," tetapi tidak produktif dan tidak menghasilkan nilai maksimal.
- Pengangguran Friksional: Terjadi saat seseorang sedang dalam masa transisi antara satu pekerjaan ke pekerjaan lain. Ini bersifat sementara dan normal dalam ekonomi yang sehat.
- Pengangguran Struktural: Disebabkan oleh ketidakcocokan antara keterampilan yang dimiliki pekerja dengan kebutuhan pasar.
- Pengangguran Siklikal: Terjadi saat ekonomi sedang lesu atau mengalami resesi, di mana perusahaan terpaksa melakukan PHK.
Kontroversi Laporan BPS Angka yang Tak Sesuai Kenyataan
Meskipun BPS secara rutin memublikasikan data, laporan tersebut sering kali dikritik karena hanya berfokus pada pengangguran terbuka. Jenis-jenis pengangguran lain seperti pengangguran terselubung tidak dimasukkan ke dalam hitungan. Akibatnya, angka pengangguran terlihat rendah, padahal faktanya masih banyak orang yang bekerja tidak sesuai dengan kualifikasinya atau memiliki pendapatan yang sangat minim. Ini yang membuat banyak masyarakat merasa bahwa data pemerintah tidak selaras dengan kondisi riil di lapangan.
Memahami hal ini akan membantu kita menyadari bahwa masalah ketenagakerjaan di Indonesia jauh lebih kompleks daripada sekadar angka. Diperlukan strategi yang lebih komprehensif untuk mengatasi berbagai jenis pengangguran ini agar masyarakat bisa merasakan kemakmuran yang sesungguhnya.
Fasilitas Universitas Tazkia ( Kampus Tazkia )
( Bangunan Universitas Tazkia )