Apa Itu Etilen Glikol dan Mengapa Berbahaya?
Sebelum kita bahas lebih jauh soal Blackmores, ada baiknya kita kenalan dulu dengan Etilen Glikol. Senyawa kimia ini sebenarnya tidak berwarna, tidak berbau, dan bahkan punya rasa yang sedikit manis. Karena karakteristik inilah, Etilen Glikol jadi sangat berbahaya jika sampai tidak sengaja tertelan, sebab kita mungkin tidak menyadarinya.
Di industri, Etilen Glikol banyak digunakan sebagai bahan baku untuk antifreeze (cairan pendingin mesin kendaraan), pelarut, atau dalam produksi plastik. Jadi, memang bukan untuk konsumsi manusia, yaa! Bahayanya terletak pada metabolismenya di dalam tubuh. Etilen Glikol bisa diubah menjadi asam oksalat, yang sangat toksik dan bisa merusak organ-organ vital seperti ginjal, otak, dan hati.
Kita tentu masih ingat kasus gagal ginjal akut pada anak akibat kontaminasi Etilen Glikol pada obat sirop beberapa waktu lalu. Gejala keracunan Etilen Glikol bisa beragam, mulai dari mual, muntah, sakit perut, hingga kejang dan kerusakan organ yang fatal pada dosis tinggi.
Gaduh Blackmores di Australia: Apa yang Terjadi Sebenarnya?
Kabar penarikan ini bermula di Australia. Otoritas setempat, Therapeutic Goods Administration (TGA), menarik produk Blackmores Cyborg Sport Protein 100% WPI dari pasaran karena terdeteksi mengandung Etilen Glikol melebihi ambang batas aman. Tentu saja, temuan ini menimbulkan kekhawatiran besar, mengingat suplemen seharusnya menunjang kesehatan.
Bagaimana dengan Blackmores di Indonesia? BPOM RI Beri Jaminan Aman!
Melihat isu yang berkembang, BPOM RI langsung mengambil tindakan cepat. Kepala BPOM RI, Penny K. Lukito, melalui rilis resminya, memberikan klarifikasi yang sangat melegakan: produk Blackmores yang diimpor dan beredar resmi di Indonesia dipastikan AMAN.
Mengapa demikian? Karena produk "Cyborg Sport Protein 100% WPI" yang bermasalah di Australia itu TIDAK TERDAFTAR dan TIDAK PERNAH DIIMPOR ke Indonesia. Artinya, jenis produk yang terkontaminasi tersebut memang tidak ada di pasaran Indonesia.
BPOM RI menjelaskan bahwa semua suplemen kesehatan dan produk pangan olahan yang beredar di Indonesia wajib melewati evaluasi ketat terkait keamanan, mutu, dan gizinya sebelum mendapatkan izin edar. Jadi, jika sebuah produk memiliki nomor izin edar BPOM, itu menunjukkan bahwa produk tersebut telah memenuhi standar keamanan yang ditetapkan. Perbedaan varian produk yang dijual di setiap negara juga umum terjadi, disesuaikan dengan regulasi dan kebutuhan pasar setempat.
Pelajaran Penting untuk Kita sebagai Konsumen Cerdas
Meskipun Blackmores di Indonesia aman dari isu ini, kejadian di Australia tetap menjadi pengingat penting bagi kita semua untuk selalu menjadi konsumen cerdas. Berikut beberapa poin kunci yang perlu kita perhatikan:
1. Prioritaskan Izin Edar BPOM: Selalu pastikan produk vitamin, suplemen, atau obat yang akan dibeli sudah terdaftar dan memiliki nomor registrasi BPOM. Kita memverifikasinya melalui situs web atau aplikasi resmi BPOM.
2. Beli dari Sumber Terpercaya: Hindari membeli produk kesehatan dari toko online yang tidak jelas atau penjual tidak resmi, terutama jika harganya terlalu murah. Belilah di apotek, supermarket besar, atau toko resmi merek tersebut.
3. Teliti Informasi pada Kemasan: Sebelum membeli, periksa tanggal kedaluwarsa, pastikan segel kemasan utuh, dan baca baik-baik komposisi serta aturan pakainya.
4. Kritis Terhadap Klaim Berlebihan: Jangan mudah terbujuk rayuan klaim "ajaib" dari suplemen. Suplemen berfungsi sebagai pelengkap nutrisi, bukan obat penyembuh segala penyakit. Jika ada keraguan, konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi.
5. Cari Informasi dari Sumber Resmi: Di tengah derasnya informasi, terutama di media sosial, sangat penting untuk selalu memverifikasi berita dari sumber resmi dan terpercaya seperti BPOM atau Kementerian Kesehatan.
Tetap Sehat, Tetap Waspada!
Isu Blackmores beracun di Australia memang sempat menimbulkan kekhawatiran. Namun, klarifikasi dari BPOM RI menegaskan bahwa produk Blackmores di Indonesia aman. Kejadian ini menggarisbawahi betapa vitalnya peran pengawasan pemerintah dan kesadaran kita sebagai konsumen.
Vitamin dan suplemen yang diproduksi dengan standar yang benar dan diawasi ketat tentu tidak beracun dan justru bermanfaat bagi kesehatan. Kasus ini hanyalah anomali yang harus mendorong seluruh pihak untuk terus meningkatkan standar keamanan dan kualitas produk.
Referensi : https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-8024323/gaduh-blackmores-beracun-di-australia