Indonesia Kembali Menempati Peringkat 3 Dunia dalam Ekonomi Islam Global versi SGIE 2025

Laporan SGIE yang telah memasuki edisi ke-11 ini memetakan kemajuan ekonomi Islam di lebih dari 70 negara berdasarkan tujuh sektor utama: keuangan syariah, makanan halal, fesyen modest, perjalanan ramah Muslim, kosmetik halal, farmasi halal, serta media dan hiburan bertema Islami. Penilaian dilakukan dengan mempertimbangkan 52 indikator, termasuk kedalaman pasar, tata kelola, dampak sosial, dan inovasi.

Performa Indonesia: Kuat di Sektor Fesyen Modest dan Inovasi Sertifikasi Halal

Indonesia kembali unggul di sektor modest fashion, yang mencerminkan perkembangan industri fesyen yang beretika dan berkelanjutan. Tidak hanya itu, inovasi digital juga menjadi nilai tambah, salah satunya melalui peluncuran super-app sertifikasi halal, yang mempercepat proses sertifikasi dan memperkuat kepercayaan konsumen terhadap produk halal lokal.

Dalam hal investasi, Indonesia menempati posisi tertinggi sebagai negara tujuan investasi ekonomi halal, dengan 40 kesepakatan bernilai total US$ 1,6 miliar sepanjang 2023. Ini melampaui Uni Emirat Arab dan Arab Saudi, dan menunjukkan potensi ekonomi syariah nasional yang semakin dilirik oleh investor global.

Tantangan dan Arah Strategis ke Depan

Meskipun berada di peringkat ketiga, laporan SGIE juga menekankan pentingnya langkah strategis agar Indonesia dapat terus memperkuat posisinya, antara lain melalui:

1. Harmonisasi dan penguatan standar sertifikasi halal nasional.

2. Pengembangan pasar modal syariah untuk mendukung pembiayaan sektor halal.

3. Adopsi teknologi digital yang mendalam dalam distribusi dan edukasi konsumen.

Dengan jumlah populasi Muslim yang besar, peningkatan daya beli, serta komitmen pemerintah melalui berbagai kebijakan ekonomi syariah, Indonesia memiliki peluang besar untuk naik ke peringkat yang lebih tinggi dan menjadi pusat ekonomi Islam dunia.

Kontribusi untuk Dunia dan Peran Perguruan Tinggi

Pencapaian ini bukan hanya kebanggaan nasional, tetapi juga menjadi panggilan bagi seluruh pemangku kepentingan, termasuk perguruan tinggi juga masyarakat untuk berkontribusi aktif dalam pengembangan keilmuan dan praktik ekonomi Islam yang berkelanjutan. Melalui riset, pengabdian masyarakat, dan inovasi kurikulum, institusi pendidikan diharapkan menjadi katalis dalam mencetak SDM unggul di sektor ekonomi syariah global.