Langkah ini menandakan perubahan signifikan dalam keterlibatan Iran dengan badan pengawas nuklir internasional, khususnya di tengah memanasnya ketegangan geopolitik regional.
Implikasi Terhadap Pemantauan Nuklir Global
Pemutusan hubungan dengan IAEA, badan pengawas nuklir global, memiliki implikasi langsung terhadap transparansi dan pemantauan program nuklir Iran. Hamid Reza Haji Babaei, seorang anggota parlemen Iran terkemuka, menegaskan bahwa Iran tidak akan lagi mengizinkan kamera pengawas IAEA berada di fasilitas nuklirnya. Tindakan ini diperkirakan akan secara signifikan mengurangi kemampuan komunitas internasional untuk memverifikasi sifat damai dari aktivitas nuklir Iran.
Menegakkan Kedaulatan Nasional dan Hak Pengayaan Uranium
Menurut pejabat Iran, keputusan ini didasari oleh undang-undang baru yang dirancang untuk memastikan dukungan penuh terhadap hak-hak Iran berdasarkan Perjanjian Non-Proliferasi Nuklir (NPT). Fokus khusus dari kerangka kerja baru ini adalah hak Iran untuk melakukan pengayaan uranium, sebuah proses yang telah lama menjadi titik perselisihan dengan negara negara Barat.
Langkah ini digambarkan di Iran sebagai respons defensif yang bertujuan untuk mengamankan kepentingan dan kapabilitas nuklirnya dari potensi agresi eksternal.
Serangan Israel-AS dan Keamanan Regional
Alasan yang diungkapkan Iran atas tindakan tegas ini adalah laporan serangan terhadap situs nuklirnya, yang diyakini dilakukan oleh Amerika Serikat dan Israel. Insiden yang dilaporkan ini merupakan bagian dari narasi yang lebih besar mengenai meningkatnya ketegangan dan konflik proksi di Timur Tengah. Kejadian tersebut menggarisbawahi rapuhnya keamanan regional dan interaksi kompleks hubungan internasional terkait proliferasi nuklir.
Referensi: https://www3.nhk.or.jp/nhkworld/id/news/20250705_04/