Pengertian Nafsu Muthmainnah

Nafsu Muthmainnah adalah istilah dalam Islam yang merujuk pada jiwa yang telah mencapai ketenangan dan kedamaian. Secara harfiah, istilah ini berarti "jiwa yang tenang," dan menggambarkan kondisi di mana seseorang dapat menerima cahaya kebenaran Ilahi, serta mengosongkan hati dari sifat-sifat tercela dan terisi dengan sifat-sifat terpuji[1][2]. 

Nafsu ini merupakan tingkatan yang tinggi dalam spiritualitas, di mana individu yang memilikinya merasa puas dalam pengabdiannya kepada Tuhan dan berkomitmen untuk melakukan amal saleh[3]. Dalam Al-Qur'an, nafsu muthmainnah disebutkan dalam Surah Al-Fajr ayat 27-28:

"Hai jiwa yang tenang, kembalilah kamu kepada Tuhanmu dengan ridho dan diridhoi" (QS. Al-Fajr: 27-28).



Ciri-Ciri Nafsu Muthmainnah

 

Orang yang memiliki nafsu muthmainnah menunjukkan beberapa ciri khas, antara lain:

 

- Ketenangan Jiwa: Mereka tidak mudah tergoyahkan oleh masalah duniawi dan tetap tenang dalam menghadapi tantangan hidup[2].

- Keyakinan pada Allah: Memiliki keyakinan yang kuat terhadap janji-janji Allah dan percaya pada takdir-Nya[3][6].

- Kepatuhan dalam Ibadah: Taat terhadap perintah Allah dan ikhlas dalam ibadah, tidak hanya berdasarkan hawa nafsu[4][6].

- Sifat Terpuji: Menunjukkan sifat-sifat seperti dermawan, tawakal, syukur, dan ridho terhadap segala ketentuan-Nya[1][4].

 

Proses Mencapai Nafsu Muthmainnah

 

Untuk mencapai tingkat nafsu muthmainnah, seseorang perlu melakukan beberapa langkah spiritual:

 

1. Meningkatkan Ibadah: Melaksanakan sholat, puasa, dzikir, dan doa secara konsisten[2].

2. Mengontrol Hawa Nafsu: Belajar untuk menahan diri dari perbuatan buruk dan menjaga diri agar tetap berada di jalur yang benar[3].

3. Mendekatkan Diri kepada Allah: Mengingat Allah secara terus-menerus dan berusaha untuk memahami sifat-sifat-Nya[6].

 

Dengan demikian, nafsu muthmainnah bukan hanya sekadar kondisi mental atau emosional, tetapi juga merupakan perjalanan spiritual menuju kedekatan dengan Tuhan.

 

Sumber :

[1] Shadily, Hassan (1980).Ensiklopedia Indonesia.Jakarta:Ichtiar Baru van Hoeve. Hal 2325 & Yasid, Abu.Fiqh Today:Fatwa Traisional untuk Orang Modern.Jakarta:PT Gelora Aksara Pratama. Hal 28

[2] https://kumparan.com/berita-hari-ini/arti-mutmainnah-nafsu-yang-selalu-membawa-pada-ketenangan-jiwa-1zf6swq0kBk

[3] https://petisi.co/mengenal-nafsu-muthmainnah-salahsatu-sifat-manusia/

[4] https://kumparan.com/berita-hari-ini/pengertian-dalil-al-quran-dan-ciri-nafsu-mutmainah-dalam-islam-1yxQYT1ZEnu

[5] https://id.wikishia.net/view/Ayat_Nafsu_Muthmainnah

[6] https://nu.or.id/tasawuf-akhlak/mengenal-nafsu-muthmainnah-mSbKC