Etika dalam Pengambilan Keputusan Keuangan

Etika dalam Pengambilan Keputusan Keuangan melibatkan pertimbangan moral dan nilai-nilai yang lebih dari sekadar kepatuhan terhadap peraturan hukum. Menurut penelitian Feng et al., (2019), perusahaan dengan standar etika yang tinggi cenderung memiliki kinerja keuangan yang lebih baik dalam jangka panjang. Ini termasuk transparansi dalam pelaporan keuangan, menghindari konflik kepentingan, dan mempertimbangkan dampak sosial dari keputusan investasi.

 

Aspek penting adalah manajemen risiko etika. Perusahaan perlu memasukkan pertimbangan etika ke dalam proses manajemen risiko mereka. Ini melibatkan mengidentifikasi potensi dilema etika dalam pengambilan keputusan keuangan dan mengembangkan strategi untuk mengatasinya (Gao et al., 2020).

Tata Kelola Perusahaan

Tata kelola perusahaan yang baik merupakan landasan pengambilan keputusan keuangan yang etis. Ini adalah struktur dan proses yang menjamin akuntabilitas, keadilan dan transparansi dalam hubungan perusahaan dengan seluruh pemangku kepentingan.

Penelitian saat ini oleh Li et al. (2023) menunjukkan bahwa perusahaan yang menerapkan tata kelola yang kuat akan lebih tahan terhadap guncangan ekonomi dan memiliki akses yang lebih baik terhadap permodalan. Elemen kunci tata kelola perusahaan yang baik adalah:

  • Dewan  yang independen dan beragam
  • Sistem pengendalian internal yang kuat
  • Kebijakan remunerasi eksekutif  terkait dengan kinerja jangka panjang
  • Transparansi dan Pengungkapan Komprehensif
  • Tren dan Tantangan Saat Ini

Dalam beberapa tahun terakhir, terdapat peningkatan fokus pada pengintegrasian faktor lingkungan, sosial, dan tata kelola (ESG) ke dalam pengambilan keputusan keuangan. Menurut laporan PwC (2022), investor semakin mempertimbangkan indikator-indikator ESG dalam keputusan investasi mereka dan mendorong perusahaan untuk mengadopsi praktik bisnis yang lebih berkelanjutan.

Tantangan utama mencakup pengelolaan risiko dunia maya dalam sistem keuangan yang semakin digital dan memastikan kepatuhan terhadap peraturan yang selalu berubah. Perusahaan harus berinvestasi dalam teknologi dan pelatihan untuk mengatasi risiko-risiko ini sambil tetap fleksibel dalam lingkungan peraturan yang dinamis (KPMG, 2024).

Ringkasnya, etika dan tata kelola yang baik dalam pengelolaan keuangan tidak hanya mencegah penipuan, namun juga  menciptakan nilai jangka panjang. Perusahaan yang berhasil menerapkan prinsip-prinsip ini ke dalam operasi mereka cenderung menikmati kepercayaan pemangku kepentingan yang lebih besar, akses  yang lebih baik terhadap modal, dan keberlanjutan jangka panjang.

Referensi :

Feng, Z. Y., et al. (2019). “Corporate Ethics and Financial Performance: A Meta-Analytic Review.” Journal of Business Ethics, 162(2), 303-323.

Gao, J., et al. (2020). “Ethical Risk Management in Financial Institutions.” Risk Management, 22(1), 48-67.

Li, X., et al. (2023). “Corporate Governance and Firm Resilience: Evidence from the COVID-19 Pandemic.” Journal of Corporate Finance, 70, 101982.

PwC. (2022). “Global Investor Survey 2022.”

KPMG. (2024). “Financial Services Regulatory Outlook 2024.”