Pengertian diskusi berdasarkan buku Think Smart Bahasa Indonesia oleh Ismail Kusmayadi (2008:12), diskusi berasal dari bahasa Latin, yaitu discutio atau discusium yang artinya bertukar pikiran. 

Dalam halaman yang sama dijelaskan bahwa diskusi pada dasarnya merupakan suatu bentuk tukar pikiran yang teratur dan terarah, baik dalam kelompok kecil maupun besar, dengan tujuan untuk mendapatkan suatu pengertian, kesepakatan, dan keputusan bersama mengenai suatu masalah.

Diskusi memiliki berbagai manfaat, seperti sebagai sarana mengemukakan pendapat, menyatukan visi, hingga tercapainya sesuatu yang disepakati sehingga bisa meminimalisir pertikaian di kemudian hari. 

Melalui diskusi, setiap partisipan memiliki kesempatan yang sama untuk menyampaikan pandangan dan gagasannya. 

Ini membuat diskusi menjadi platform yang inklusif dan demokratis, di mana setiap suara didengar dan dihargai.

Selain itu, diskusi juga dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan analitis. Saat berdiskusi, seseorang dituntut untuk mendengarkan dengan seksama, merespon secara bijak, dan menyusun argumen yang logis dan koheren. 

Hal ini sangat bermanfaat, terutama dalam konteks akademis dan profesional, di mana kemampuan berpikir kritis sangat dihargai.

Di sisi lain, pengertian debat adalah suatu aktivitas di mana kedua belah pihak biasanya memiliki argumen atau pendapat yang berbeda.

 Lalu kedua pihak tersebut akan adu pendapat dan menjalankan berbagai strategi untuk mempertahankan pendapatnya dan mematahkan pendapat dari lawan bicaranya. 

Debat seringkali lebih kompetitif dibandingkan diskusi, karena tujuan utamanya adalah memenangkan argumen.

Biasanya debat akan diikuti berbagai alasan logis mengapa pendapatnya akan sesuatu hal layak untuk diperjuangkan. Alasan-alasan ini juga yang bisa digunakan dalam mematahkan alasan dari lawan. 

Dalam debat, kemampuan retorika dan persuasi sangat penting, karena kedua belah pihak berusaha sekuat tenaga untuk meyakinkan audiens bahwa pendapat mereka yang paling benar.

Debat bisa membuka pikiran kedua belah pihak bahwa ada hal lain yang mungkin tidak terpikirkan oleh mereka terkait suatu masalah. Debat juga bisa memperjelas sisi positif maupun negatif terkait suatu hal. 

Namun, debat juga memiliki potensi untuk menjadi konflik jika tidak dikelola dengan baik. Oleh karena itu, etika debat sangat penting agar perdebatan tetap sehat dan konstruktif.

Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa suatu diskusi tidak melihat mana pendapat benar atau salah karena para partisipan hanya ingin bertukar pikiran dan mencapai kesepakatan. 

Diskusi lebih mengedepankan kolaborasi dan sinergi antarpartisipan. Diskusi juga seringkali berakhir dengan kesepakatan atau solusi bersama yang bisa diterima oleh semua pihak yang terlibat.

Namun debat adalah suatu kegiatan yang bertujuan untuk mempertahankan argumen sendiri dengan mematahkan argumen lawan. 

Debat lebih berfokus pada perbedaan pendapat dan sering kali berakhir dengan salah satu pihak yang dianggap menang atau kalah. 

Meskipun begitu, debat yang sehat dan terstruktur dapat menjadi sarana yang efektif untuk menggali berbagai perspektif dan menemukan kebenaran.

Dalam kehidupan sehari-hari, baik diskusi maupun debat memiliki tempatnya masing-masing. 

Diskusi lebih cocok digunakan dalam situasi yang memerlukan kolaborasi dan pengambilan keputusan bersama, seperti dalam rapat tim atau musyawarah. 

Sedangkan debat lebih cocok digunakan dalam situasi yang memerlukan penilaian kritis dan evaluasi terhadap berbagai argumen, seperti dalam kompetisi debat atau sidang pengadilan.

Keduanya, baik diskusi maupun debat, memerlukan keterampilan komunikasi yang baik. Kemampuan mendengarkan, menghargai pendapat orang lain, serta mengemukakan pendapat dengan jelas dan logis adalah kunci keberhasilan dalam kedua aktivitas ini. 

Dengan memahami perbedaan antara diskusi dan debat, kita dapat lebih bijak dalam memilih pendekatan yang tepat sesuai dengan situasi yang dihadapi.

Akhirnya, baik diskusi maupun debat memiliki tujuan yang sama yaitu mencari kebenaran dan solusi terbaik bagi suatu masalah. 

Keduanya dapat saling melengkapi dan memberikan kontribusi yang positif dalam proses pengambilan keputusan. 

Maka dari itu, penting bagi kita untuk mengembangkan kemampuan dalam kedua aktivitas ini agar dapat berinteraksi dengan lebih efektif dan produktif dalam berbagai situasi.