“Betapa pentingnya pertemuan ini dan mengenalkan Asuransi Syariah di Indonesia dari segi struktur pasar industri asuransi, kontribusi pangsa pasar, aset pangsa pasar, serta dewan pengawasan syariah.” Ungkap Asep Hikayat.

Prof. Dr. Driss El-Zanati, pakar dari Komite Syariah Maroko, memperkenalkan 11 delegasi yang turut hadir dalam pertemuan ini. Tujuan kunjungan mereka adalah memahami lebih dalam konsep dan praktik keuangan syariah di Indonesia, terutama terkait Asuransi Syariah termasuk prinsip-prinsipnya.

Setelah sesi perkenalan, pertemuan dilanjutkan dengan presentasi dari pihak OJK. “Salah satu poin penting yang disoroti adalah kontribusi pangsa pasar Takaful, pada tahun 2022, kontribusi pangsa pasar Takaful adalah sebesar 4,9% dari industri asuransi atau 8,85% dari asuransi komersial. Pangsa pasar Takaful untuk masing-masing jenis bisnis adalah takaful jiwa (11,9%), retakaful (6,3%), dan takaful umum (3,3%).” Ungkap Alis dalam presentasinya.

Delegasi Maroko tampak sangat antusias selama sesi tanya jawab, di mana mereka mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang detail terkait asuransi syariah. Kunjungan ini diharapkan akan memperkuat hubungan antara Indonesia dan lembaga-lembaga di Maroko yang terlibat dalam industri keuangan syariah.

Pada hari kedua kunjungan, delegasi Maroko didampingi oleh Abdul Azis Ibrahim, Ph.D (Wakil Rektor bidang Inovasi dan Kerjasama dari Institut Tazkia), Dr. Deddy Rachmad, (Kepala Program Studi Magister Ekonomi Syariah) dan beberapa pendamping dari Institut Tazkia. Selanjutnya, rombongan delegasi dijadwalkan untuk berkunjung ke Asosiasi Asuransi Syariah Indonesia guna mendalami lebih lanjut tentang asuransi syariah di Indonesia.

Rektor 4 Tazkia MagisterEkonomiSyariah

By. Shofi AM