“Ini adalah momentum yang patut disyukuri, selama ini kami berdoa untuk penambahan bangunan untuk menyebarkan kebaikan dengan menyiapkan SDM (sumber daya manusia) dengan tingkat pengetahuan syariah yang tinggi,” ujar Syafii dalam sambutannya.

Pakar ekonomi syariah itu mengatakan bahwa Universitas Islam Tazkia memiliki program unggulan yang memadukan ilmu ekonomi Islam dengan hafalan Al-Qur’an.

“Jadi satu-satunya program sarjana ekonomi sekaligus penghafal Al-Qur’an hanya di Tazkia,” kata Syafii.

Rektor Tazkia Dr Murniati Mukhlisin menambahkan, dengan adanya sinergi tersebut diharapkan dapat menambah kemampuan untuk melayani umat untuk mencapai Indonesia sejahtera.

“Sekaligus dalam rangka mensukseskan program Presiden agar Indonesia ke depan menjadi pusat ekonomi syariah,” jelasnya.

Menurutnya, di rusunawa yang akan dibangun delapan lantai tersebut nantinya akan diisi oleh 400 mahasiswa penghafal Al-Qur’an.

“Warga rusunawa juga akan menjadi jamaah Masjid Andalusia yang lokasinya berdekatan. Akan selalu ada jamaah yang berbondong-bondong memakmurkan masjid sehingga ini akan membawa keberkahan,” kata Murniati.

Sementara itu, Kementerian PUPR diwakili oleh Dito Freakhim selaku Kepala Satker Penyediaan Perumahan Jawa Barat.

Kepada timnya, Dito meminta agar pembangunan rusunawa tersebut bisa lancar dan terjaga kualitasnya. Selain itu, ia juga berpesan untuk tetap menjaga protokol kesehatan di masa pandemi saat ini.

Selain melakukan groundbreaking, acara tersebut juga dimeriahkan dengan pemotongan nasi tumpeng sebagai wujud rasa syukur. Tak lupa proses pembangunan tersebut diawali dengan pembacaan doa dan ayat suci Al-Qur’an untuk memohon kelancaran dan keberkahan. (Melvina / suaraisalam.id)