Acara yang dihadiri oleh beberapa mahasiswa, dosen, hinga tokoh-tokoh politik dan aktivis tersebut memiliki tujuan untuk memberikan kesadaran kepada anak muda tentang pentingnya berpartisipasi dalam dunia politik.

Festival yang diadakan di ruang seminar Institut Tazkia ini turut dihadiri oleh sejumlah tokoh terkemuka, antara lain Aktivis Mahasiswa Sugianto, Dosen Hukum Institut Tazkia dan Ibnu Khaldun Dr. S Daming SH., MH, Politisi Abdul Razak Said, dan Ketua KPU Kabupaten Bogor Herry Setiawan.

Sugianto, seorang aktivis mahasiswa, menyampaikan bahwa persepsi masyarakat terhadap politik seringkali dianggap negatif.

Untuk menghindari pandangan tersebut, ia menekankan pentingnya kritis dalam berpolitik.

"Pandangan politik selalu jelek dimasyarakat, maka dari itu kita harus kritis agar tidak membuat politik jelek," ujar Sugianto.

Dalam sambutannya, Dr. S Daming SH., MH menyoroti fakta bahwa meskipun istilah ‘demokrasi’ tidak ada secara eksplisit tercantum dalam Undang-Undang Dasar (UUD), namun terdapat tafsiran-tafsiran yang menunjukkan Indonesia sebagai negara demokratis.

“Secara UUD tidak ada Namanya demokrasi, namun ada beberapa tafsiran bahwa negara kita demokrasi yaitu kesatuan bangsa,” ujar Daming.

Daming mengungkapkan bahwa setiap anak muda merupakan mayoritas di seluruh negara.

“Setiap anak muda adalah mayoritas dari seluruh negara,” ungkapnya.

“Anak muda dapat berpartisipasi untuk memantau pemili sebagai Gerakan advokaso,” tambahnya.

Abdul Razak Said, seorang politisi,menjelaskan pentingnya pengetahuan dasar kampus untuk menghadapi pemilu.

"Pengetahuan dasar kampus harus ada untuk menghadapi pemilu nanti," jelas Razak.

Herry Setiawan, Ketua KPU Kabupaten Bogor, menyampaikan bahwa anak muda memiliki potensi besar dengan menyumbang sekitar 56% suara dalam pemilu.

“Anak muda atau gen Z memiliki 56% suara, sehingga sangat berpengaruh dalam memilih capres dan cawapres,” ujarnya.

"Anak muda memiliki pengaruh besar dalam menentukan masa depan negara. Kita perlu menjaga dan meningkatkan partisipasi mereka dalam proses demokrasi," ujar Herry.

Selain itu, Herry juga menyampaikan bahwa ada tiga tujuan pemilu demokrasi, diantaranya munculnya kedaulatan rakyat, menjaga pergantian kepemimpinan secara damai, dan meningkatkan kesejahteraan rakyat.

Acara Festival Demokrasi ini diharapkan dapat menjadi langkah awal untuk mendorong partisipasi aktif anak muda dalam berpolitik dan memahami peran mereka dalam membangun demokrasi yang lebih baik.