Target ini disampaikan oleh Menteri PPN/Kepala Bappenas, Suharso Monoarfa, dalam Rapat Kerja Paripurna DPR RI.
Tema Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2025 adalah ‘Akselerasi Pertumbuhan Ekonomi yang Inklusif dan Berkelanjutan.’
Untuk mencapai target tersebut, pemerintah akan fokus pada beberapa sektor utama, yaitu industri pengolahan, pertanian, pertambangan, dan sektor jasa.
Sektor industri pengolahan diharapkan dapat tumbuh sebesar 5,5 hingga 6,2 persen.
Pertumbuhan ini didorong oleh proyek investasi industri, peningkatan permintaan domestik dan internasional, serta keberlanjutan proyek Ibu Kota Nusantara. Dalam sektor pertanian, pemerintah menargetkan pertumbuhan sebesar 3,2 hingga 3,4 persen, yang didukung oleh perubahan iklim akibat fenomena El Nino dan La Nina serta permintaan tambahan dari pemerintah.
Sektor pertambangan diproyeksikan tumbuh sebesar 3,8 hingga 4,1 persen. Pertumbuhan ini didorong oleh hilirisasi, permintaan domestik dan internasional yang kuat, serta penambahan kapasitas produksi.
Selain itu, pemerintah juga akan mendorong pertumbuhan sektor konstruksi, transportasi, perdagangan, dan infokom.
Sektor konstruksi diharapkan tumbuh sebesar 6,4 hingga 6,8 persen, didorong oleh pengembangan sektor industri, pembangunan Ibu Kota Nusantara, dan pembangunan infrastruktur konektivitas.
Dari sisi pengeluaran, pertumbuhan ekonomi akan didorong oleh konsumsi rumah tangga dan lembaga nirlaba rumah tangga (RT dan LNPRT), konsumsi pemerintah, pembentukan modal tetap bruto (PMTB), serta ekspor barang dan jasa.
Konsumsi RT dan LNPRT diperkirakan tumbuh sebesar 5 hingga 5,2 persen, konsumsi pemerintah sebesar 5,4 hingga 6,8 persen, PMTB sebesar 6,5 hingga 7,8 persen, ekspor sebesar 7,1 hingga 8,5 persen, dan impor sebesar 8,3 hingga 9,9 persen.
Menteri Suharso Monoarfa menyatakan bahwa pemerintah optimistis target pertumbuhan ekonomi tahun depan dapat tercapai dengan dukungan dari berbagai pihak, termasuk sektor swasta dan masyarakat.
Selain itu, pemerintah juga akan terus melakukan berbagai upaya untuk menjaga stabilitas ekonomi dan meningkatkan daya saing Indonesia di tingkat global.
Selain pertumbuhan ekonomi, pemerintah juga menetapkan target-target lain dalam RKP 2025.
Beberapa di antaranya adalah peningkatan pendapatan per kapita setara dengan negara maju, pengurangan kemiskinan dan ketimpangan, peningkatan kepemimpinan dan pengaruh Indonesia di dunia internasional, peningkatan daya saing sumber daya manusia, dan pengurangan intensitas emisi gas rumah kaca sebesar 38,6 persen.
Untuk mencapai target-target tersebut, pemerintah telah merancang berbagai program dan kebijakan yang tertuang dalam RKP 2025.
Beberapa kebijakan yang akan diterapkan antara lain peningkatan investasi di sektor-sektor strategis, peningkatan kualitas pendidikan dan pelatihan, serta penguatan kebijakan lingkungan yang berkelanjutan.
Pemerintah juga berencana untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas belanja negara serta memperkuat koordinasi antara pemerintah pusat dan daerah.
Selain itu, pemerintah akan terus mengembangkan infrastruktur yang mendukung pertumbuhan ekonomi, seperti pembangunan jalan tol, pelabuhan, dan bandara.
Dalam upaya meningkatkan daya saing sumber daya manusia, pemerintah akan fokus pada peningkatan kualitas pendidikan dan pelatihan, serta pengembangan program-program vokasi yang sesuai dengan kebutuhan industri.
Hal ini diharapkan dapat menciptakan tenaga kerja yang terampil dan siap bersaing di pasar kerja global.
Selain itu, pemerintah juga akan memperkuat kerjasama internasional dalam rangka meningkatkan pengaruh Indonesia di kancah global.
Peningkatan kerjasama dengan negara-negara lain di bidang ekonomi, perdagangan, dan investasi diharapkan dapat mendukung pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.
Pemerintah juga berkomitmen untuk mengurangi kemiskinan dan ketimpangan sosial melalui berbagai program bantuan sosial dan pemberdayaan ekonomi.
Program-program ini diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan menciptakan kesempatan yang lebih luas bagi semua lapisan masyarakat.
Dalam bidang lingkungan, pemerintah akan terus mengembangkan kebijakan yang mendukung pengurangan emisi gas rumah kaca dan peningkatan penggunaan energi terbarukan.
Hal ini sejalan dengan komitmen Indonesia dalam mengatasi perubahan iklim dan menjaga kelestarian lingkungan.
Dengan berbagai langkah dan kebijakan yang telah direncanakan, pemerintah optimistis dapat mencapai target pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan pada tahun 2025.
Dukungan dari berbagai pihak, termasuk sektor swasta dan masyarakat, sangat diperlukan untuk mewujudkan visi tersebut.
Melalui Rencana Kerja Pemerintah 2025, Indonesia diharapkan dapat mencapai pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dan menjaga kelestarian lingkungan.
Dengan demikian, Indonesia dapat terus maju dan bersaing ditingkat global, serta mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan bagi generasi mendatang.