Apakah kamu aware dengan finansial?

Perencanaan keuangan atau financial planning mungkin jarang dibicarakan dalam percakapan sehari-hari, terutama jika kita belajar di bidang yang tidak terkait dengan sektor finansial. Namun, perencanaan keuangan penting untuk semua orang. Perencanaan keuangan membantu kita menetapkan prioritas dan mencapai tujuan keuangan, baik dalam jangka pendek maupun panjang.

 

Lalu, Apakah kamu tau Metode Piramida Keuangan?

 

Ada metode yang dapat membantu kamu mengamankan keuangan di masa depan, yang dikenal sebagai Piramida Perencanaan Keuangan. Financial Planning Pyramid adalah sebuah proses yang membantu merumuskan rencana keuangan dan menentukan prioritas. Perencanaan ini bisa disesuaikan dengan gaya hidup kamu, dimulai dengan membangun fondasi yang kuat dan mengatasi ketidakpastian.

 

Disebut piramida karena metode ini terinspirasi dari konsep piramida sebagai struktur arsitektur yang paling kokoh dan semakin mengerucut ke atas. Prinsip utamanya adalah membangun fondasi keuangan yang kuat dari bawah, kemudian perlahan-lahan naik ke atas. Mirip dengan teori hierarki kebutuhan Maslow, di mana kamu harus memenuhi kebutuhan dasar sebelum beralih ke kebutuhan di tingkat yang lebih tinggi. Prinsip utama dalam perencanaan keuangan ini adalah membangun fondasi yang kokoh dan perlahan naik ke atas.

 

Piramida Perencanaan Keuangan terdiri dari beberapa tingkatan atau level, tetapi secara umum dapat dibagi menjadi tiga tingkatan, yaitu:

 

1. Perlindungan Kekayaan (Wealth Protection)

Wealth Protection adalah bagian dasar atau fondasi dari piramida perencanaan keuangan. Bagian ini merupakan porsi terbesar karena ditujukan untuk melindungi kesejahteraan kita dan keluarga dari risiko kehidupan. Wealth protection terdiri dari dua komponen penting yang tidak boleh diabaikan, yaitu arus kas (cash flow) dan asuransi.

Pada level cash flow, kamu perlu memastikan bahwa arus kas kamu positif sebagai dasar dari fondasi keuangan yang kuat. Selain itu, menyiapkan dana darurat menjadi prioritas utama untuk menghadapi risiko masa depan.

Di sisi lain, kamu memerlukan asuransi sebagai perlindungan terhadap aset yang kamu miliki dan untuk mengantisipasi kejadian yang tidak diinginkan. Asuransi bisa berupa asuransi kesehatan dan asuransi jiwa. Setelah memiliki perlindungan ini, kamu bisa melanjutkan ke tingkatan berikutnya dalam piramida.

2. Akumulasi Kekayaan (Wealth Accumulation)

Setelah membangun fondasi yang kokoh, tahap berikutnya adalah Akumulasi Kekayaan atau Wealth Accumulation, yang terletak di bagian tengah piramida. Tahap ini mencakup pencapaian tujuan keuangan melalui rutin menabung dan diversifikasi investasi. Pada tahap ini, kamu bisa meningkatkan kekayaan dengan berinvestasi, misalnya dalam logam mulia atau saham, baik dalam bentuk obligasi maupun reksadana.

Dengan memaksimalkan kinerja investasi, kamu dapat merencanakan dana pensiun dan menciptakan penghasilan pasif.

3. Distribusi Kekayaan (Wealth Distribution)

Tahap terakhir dan tertinggi dalam piramida perencanaan keuangan adalah Distribusi Kekayaan atau Wealth Distribution. Bagian puncak piramida ini melibatkan perencanaan distribusi aset atau pemberian harta warisan/hibah setelah kamu meninggal dunia. Perencanaan pembagian warisan penting dilakukan untuk mencegah perselisihan di antara keluarga yang ditinggalkan. kamu bisa berkonsultasi dengan notaris untuk mulai mempersiapkan surat wasiat.

Secara umum, bagian dasar Piramida Perencanaan Keuangan adalah perlindungan, bagian tengah adalah akumulasi, dan puncak piramida adalah distribusi. Semakin tinggi posisi seseorang dalam piramida perencanaan keuangan, semakin stabil kondisi keuangannya. Setelah memahami setiap bagian dari piramida ini, di manakah posisi keuangan Kamu saat ini?


Jadi, itulah pembahasan Finansial dengan Piramida Keuangan? Tertarik dengan financial planner secara teori dan praktik? Yuk kuliah di Kampus Tazkia !