Mengapa Mahasiswa Harus Memiliki Empati?
Perlu kita ketahui empati sangat membantu kita memahami perasaan orang lain sehingga kita bisa memberi respon yang sesuai dengan keadaan mereka. Empati juga menghambat tindakan sosial atau bahkan memicu perilaku tercela. Peneliti menunjukkan bagian otak yang mengatur empati sangat adaptif pada berbagai jenis situasi. Terkadang kita butuh rasa empati, tapi di lain waktu mungkin kita perlu mematikan rasa empati untuk melindungi diri dan orang lain.
Apa Sih Tujuan Mahasiswa Memiliki Sikap Empati?
- Agar dapat dengan cepat menangkap perasaan orang lain;
- Peduli, perhatian dan melakukan tindakan untuk dapat membantu sesama;
- Mendengarkan dan membayangkan apa yang sedang dirasakan orang lain.
Maka secara umum dapat dikatakan tujuan empati adalah membangun pondasi dari semua interaksi hubungan antar manusia.
Dipihak lain juga banyak yang mengatakan bahwa dengan melakukan empati terhadap orang lain, seseorang dimungkinkan untuk bisa memahami orang lain karena seseorang masuk dan sama menjadi sama dengan orang lain, sehingga empati justru dianggap sebagai salah satu cara yang efektif dalam usaha mengenali memahami dan mengevaluasi orang lain.
Apa Manfaat Empati Bagi Mahasiswa?
- Membangun Hubungan Social
Rasa empati dibutuhkan untuk membangun hubungan sosial dengan dosen, teman sebaya, bahkan kakak atau adik tingkat. Dengan empati, para mahasiswa akan mampu memahami apa yang dipikirkan dan dirasakan oleh orang lain. Mahasiswa juga akan terlatih untuk memberikan respons yang tepat dalam segala situasi sosial.
- Mengatur Emosi Diri Sendiri
Berempati pada orang lain juga akan melatih mahasiswa dalam mengendalikan emosi. Dengan begitu, mahasiswa tidak akan mudah merasa stress.
- Melatih Perilaku Tolong-Menolong
Ketika berempati, kita akan membayangkan bagaimana rasanya jika berada pada posisi orang lain. Hal ini akan mendorong Anda untuk melakukan sesuatu yang bisa meringankan beban atau masalah orang tersebut.
Oleh karena itu, rasa empati juga bermanfaat untuk melatih perilaku tolong-menolong atau sikap altruisme antara sesama mahasiswa. Empati juga merupakan salah satu unsur penting dalam penyampaian bahasa cinta.
- Mengembalikan Kemampuan Evaluasi dan Kontrol Diri
Karena rasa empati sama halnya dengan kemampuan untuk mau merefleksikan keadaan yang dialami orang lain pada diri sendiri. Itu pertanda jika kita telah berhasil mengembangkan kemampuan evaluasi diri dengan baik sehingga kita juga memiliki kontrol diri yang baik. Dengan begitu nantinya kita akan lebih berhati-hati dalam bersikap dan berperilaku dilingkungan kampus maupun di lingkungan masyarakat sekitar.
- Membuat Diri Menjadi Lebih Bersyukur
Rasa empati yang selalu kita tumbuhkan pada sesama menjadikan pribadi yang lebih bersyukur, sebab bisa melihat dan merasakan bahwa kita bukanlah satu-satunya orang yang pernah berada pada masa-masa sulit. Mungkin, bisa saja ada yang lebih sulit dari kita. Dengan begitu, kita akan lebih bersyukur atas keadaan baik yang masih kita terima.
Contoh Empati Mahasiswa di Kampus:
- Ketika terdapat teman yang bersedih atas sesuatu, maka perilaku empati muncul sesederhana dengan kehadiran dan usaha kita untuk menghiburnya.
- Membantu dan ikut menyelesaikan masalah teman jika membutuhkan (bukan dalam konteks buruk).
- Ketika terdapat berita duka dari salah satu teman kita yang saudaranya meninggal dunia, maka dengan menyampaikan rasa bela sungkawa kita sekaligus melayat ke rumah duka juga merupakan contoh tindakan empati.
- Apabila teman sedang sakit, maka dengan datang menjenguknya dan membawakan apa yang ia butuhkan juga merupakan perilaku empati.
- Mengumpulkan sumbangan sukarela dari teman-teman sekelas untuk diberikan kepada keluarga teman yang sedang sakit.
- Memberikan dan mengajarkan ilmu. Ilmu termasuk hal yang sangat bermanfaat bagi seseorang, dengan mengajarkan ilmu kita telah senang untuk melihat orang lain menjadi pandai, pintar dan mandiri.
Bagaimana, Menarik bukan pembahasan mengenai empati kali ini ? Kalian sebagai mahasiswa sudah menerapkan belum? Yuk semangat mahasiswa.