Ciri khas yang menonjol dari era society 5.0 ini adalah menggabungkan dunia Maya (cyber space) dengan dunia fisik (physical space). Terdapat tiga hal yang harus dimanfaatkan oleh pendidik di era society 5.0, antara lain Internet of things (IoT), Virtual/Augmented reality, dan Pemanfaatan Artificial Intelligence (AI) dalam dunia pendidikan.
Merespon tantangan tersebut IAI Tazkia selaku kampus pelopor bisnis digital syariah memberikan perhatian khusus pada jurusan pendidikan yang mereka miliki, yaitu Program Studi Pendidikan IPS untuk mampu bertransformasi dan beradaptasi dengan mengintegralkan pengajarannya baik teori maupun praktik selaras dengan kebutuhan zaman yang serba digital. Program studi Pendidikan IPS di IAI Tazkia memfokuskan untuk mencetak guru profesional yang kompeten dalam pengajaran (pedagogik), pengembangan strategi dan media pembelajaran digital, dan penelitian sosial.
Berikut ini adalah beberapa keterampilan dan kompetensi utama yang dikembangkan oleh program studi Pendidikan IPS di IAI Tazkia untuk mencetak calon guru profesional di era 5.0:
1. Selalu Mengikuti Perkembangan Teknologi
Era 5.0 ditandai dengan kemajuan teknologi yang pesat, sehingga penting bagi guru untuk selalu mengikuti perkembangan alat dan sumber daya terbaru. Hal ini dapat membantu mereka menciptakan pelajaran yang menarik dan interaktif yang memenuhi kebutuhan siswa abad ke-21. Prodi Pendidikan IPS di IAI Tazkia selalu responsif terhadap perkembangan teknologi yang pesat dan cepat, hal tersebut dikuatkan dengan adanya beberapa mengajaran dikelas yang sudah terintegrasi dengan teknologi pendukung yang canggih dan memberikan pembiasaan bagi mahasiswa calon guru untuk memanfaatkan media atau alat pendukung berbasis web dan aplikasi.
2. Pengembangan Kompetensi Lintas Kurikuler
Guru harus mengembangkan kompetensi yang menjangkau berbagai bidang studi untuk menciptakan pengalaman belajar yang lebih terintegrasi dan bermakna bagi siswa. Pengembangan kompetensi lintas kurikuler di prodi Pendidikan IPS disini menekankan pada suatu pendekatan dalam pendidikan yang mengintegrasikan berbagai aspek kurikuler, baik itu pengetahuan, keterampilan, sikap, maupun nilai-nilai, untuk memperluas pemahaman dan kemampuan siswa dalam berbagai bidang. Kompetensi lintas kurikuler bertujuan untuk mengembangkan siswa menjadi individu yang komprehensif, kreatif, dan mampu beradaptasi dengan cepat di era globalisasi. Yang sering dilakukan dalam proses perkuliahan pada mahasiwa Pendidikan IPS di IAI Tazkia bisanya berupa pendekatan proyek, pendekatan tematik, pendekatan penguatan keterampilan abad-21, pendekatan penelitian dan ekplorasi, serta pendekatan dengan pengalaman nyata.
3. Pengembangan Kolaborasi dan Keterampilan Sosial
Guru harus berkolaborasi dengan pendidik lain untuk berbagi ide dan praktik terbaik. Hal ini dapat membantu mereka untuk tetap mengikuti tren dan inovasi terbaru dalam dunia pendidikan. Dalam proses perkuliahan, mahasiswa diberikan kebebasan seluas-luasnya untuk berkolaborasi untuk menciptakan inovasi pada setiap projek tertentu. Hal tersebut mendorong para calon guru untuk mampu memberikan terobosan nyata yang dapat memberikan perubahan pada aspek pendidikian. Era 5.0 menekankan pentingnya keterampilan sosial dan kolaborasi. Dosen dapat mendorong mahasiswa untuk bekerja sama dalam proyek kelompok, diskusi online, dan kolaborasi dengan lembaga atau komunitas di luar kampus. Pembelajaran kolaboratif ini akan membantu mahasiswa mengembangkan keterampilan komunikasi, kerja tim, dan pemecahan masalah secara efektif.
4. Pendidikan Berbasis Proyek
Pembelajaran berbasis proyek memberikan pengalaman nyata kepada mahasiswa dalam menerapkan teori dan konsep yang dipelajari dalam konteks dunia nyata. Dalam hal ini dosen di prodi Pendidikan IPS merancang tugas atau proyek yang mendorong mahasiswa untuk mengembangkan keterampilan analitis, pemecahan masalah, dan kreativitas. Melalui proyek, mahasiswa dapat mengaplikasikan pengetahuan mereka untuk mengatasi masalah dunia nyata dalam konteks pendidikan.
5. Pengembangan Keterampilan Abad ke-21
Era 5.0 menuntut adanya pengembangan keterampilan abad ke-21, seperti keterampilan berpikir kritis, kreativitas, literasi digital, pemecahan masalah kompleks, dan kerja tim. Dalam hal ini dosen memasukkan elemen-elemen ini ke dalam desain pembelajaran mereka, termasuk tugas-tugas yang mendorong mahasiswa untuk berpikir kritis, menggunakan teknologi, dan mengembangkan kreativitas mereka dalam konteks pendidikan.
Dalam era 5.0, pendidikan di jurusan pendidikan perlu beradaptasi dengan perkembangan teknologi, mengintegrasikan keterampilan abad ke-21, dan menciptakan lingkungan pembelajaran yang inklusif. Hal ini akan membantu mahasiswa mempersiapkan diri untuk tantangan masa depan dan menjadi pendidik yang kompeten di era digital. Secara keseluruhan, seorang guru profesional di era 5.0 harus memiliki berbagai keterampilan dan kompetensi yang berfokus pada penciptaan pengalaman belajar yang inklusif dan bermakna bagi siswa, serta selalu mengikuti tren dan inovasi terbaru dalam dunia pendidikan.