Apa itu Munggahan ?
Munggahan berasal dari kata "munggah" yang berarti naik. Dalam konteks ini, Munggahan diartikan sebagai "naik" menuju bulan yang lebih suci, yaitu Ramadan. Tradisi ini merupakan momen untuk berkumpul bersama keluarga, kerabat, atau tetangga, saling bermaaf-maafan, berdoa, dan bersedekah.
Tujuan utama Munggahan adalah sebagai ungkapan rasa syukur kepada Allah SWT atas kesempatan untuk bertemu kembali dengan bulan Ramadan. Selain itu, tradisi ini juga bertujuan untuk membersihkan diri dari kesalahan dan dosa sebelum memasuki bulan suci, serta mempererat tali silaturahmi antaranggota keluarga dan masyarakat.
Munggahan biasanya dilakukan pada akhir bulan Syakban, menjelang datangnya bulan Ramadan. Kegiatan yang dilakukan pun bervariasi, mulai dari makan bersama, saling bermaafan, berdoa, hingga bersedekah. Di beberapa daerah, seperti Bandung dan sekitarnya, tradisi ini juga dikenal dengan istilah Papajar.
Apa itu Cucurak ?
Berbeda dengan Munggahan yang lebih menekankan pada aspek spiritual, Cucurak lebih berfokus pada kebersamaan dan kegembiraan. Cucurak berasal dari bahasa Sunda yang berarti bersenang-senang. Tradisi ini dilakukan dengan cara makan bersama di alam terbuka, seperti di kebun, sawah, atau tempat wisata, menjelang bulan Ramadan.
Tujuan utama Cucurak adalah sebagai ungkapan rasa syukur atas nikmat sehat dan rezeki yang telah diberikan Allah SWT. Selain itu, tradisi ini juga menjadi momen untuk menikmati kebersamaan dengan keluarga, teman, atau tetangga sebelum memasuki bulan Ramadan, serta menyambut bulan suci dengan hati yang gembira.
Cucurak biasanya dilakukan beberapa hari sebelum bulan Ramadan tiba. Kegiatan yang dilakukan meliputi makan bersama dengan menu makanan yang dibawa masing-masing peserta. Biasanya, makan bersama ini dilakukan dengan alas daun pisang, menciptakan suasana yang akrab dan sederhana. Tradisi ini sangat kental dilakukan oleh masyarakat Bogor dan sekitarnya.
Perbedaan Utama dan Makna yang Sama
Perbedaan utama antara Munggahan dan Cucurak terletak pada fokus kegiatannya. Munggahan lebih menekankan pada aspek spiritual, seperti saling bermaafan dan berdoa, sedangkan Cucurak lebih menekankan pada aspek kebersamaan dan kegembiraan. Selain itu, Munggahan bisa dilakukan di rumah atau di tempat lain, sedangkan Cucurak biasanya dilakukan di alam terbuka.
Meskipun berbeda, baik Munggahan maupun Cucurak memiliki tujuan yang sama, yaitu menyambut bulan Ramadan dengan hati yang bersih dan gembira. Kedua tradisi ini merupakan warisan budaya yang kaya makna, yang mengajarkan pentingnya rasa syukur, kebersamaan, dan kesucian hati dalam menyambut bulan suci Ramadan.
Berikut adalah sumber-sumber referensi :
- Kumparan. (t.t.). Mengenal Munggahan, Cara Pelaksanaan, dan Maknanya bagi Masyarakat. Diakses pada 25 Februari 2025, dari https://kumparan.com/kabar-harian/mengenal-munggahan-cara-pelaksanaan-dan-maknanya-bagi-masyarakat-1xjuv1w2fuN
- Rumah Zakat. (t.t.). Makna Munggahan sebagai Tradisi Jelang Ramadan. Diakses pada 25 Februari 2025, dari https://www.rumahzakat.org/makna-munggahan-sebagai-tradisi-jelang-ramadan/
- Salbiah, N. (t.t.). Cucurak dan Munggahan, Tradisi Unik yang Tidak Lekang oleh Zaman. Kompasiana.com. Diakses pada 25 Februari 2025, dari https://ramadan.kompasiana.com/nenengsalbiah8912/65fa9d77c57afb36817d2972/cucurak-dan-munggahan-tradisi-unik-yang-tidak-lekang-oleh-zaman?page=all
- Susilo, R. (t.t.). Apa Itu Munggahan? Tradisi Menyambut Ramadan Penuh Makna. POPMAMA.com. Diakses pada 25 Februari 2025, dari https://www.popmama.com/life/health/rahayu-susilo/mengenal-apa-itu-munggahan-tradisi-menyambut-ramadan-yang-penuh-makna
- Karosatuklik.com. (t.t.). Apa Itu Tradisi Munggahan Jelang Ramadan? Ini Maknanya. Diakses pada 25 Februari 2025, dari https://karosatuklik.com/apa-itu-tradisi-munggahan-jelang-ramadan-ini-maknanya/