مَا نُزِّلَ بَلاَءٌ إِلاَّ بِذَنْبٍ وَلاَ رُفِعَ بَلاَءٌ إِلاَّ بِتَوْبَةٍ
Sumber segala masalah hidup hanya satu yaitu dosa. Sumber pertolongan pun hanya satu yaitu taubat.

Intropeksi diri merupakan perjalanan ke dalam bukan ke luar. Perjalanan istimewa ini dapat dilalui melalui istighfar.

وَاللَّهِ إِنِّى لأَسْتَغْفِرُ اللَّهَ وَأَتُوبُ إِلَيْهِ فِى الْيَوْمِ أَكْثَرَ مِنْ سَبْعِينَ مَرَّةً
“Demi Allah, aku sungguh beristighfar pada Allah dan bertaubat pada-Nya dalam sehari lebih dari 70 kali.” (HR. Bukhari).

Jika jabatan hilang, pekerjaan tidak dihargai, motor keserempet, dilukai, disakiti. Sebaiknya jangan menyalahkan, katakan saja saya yang salah.

Lalu aktif berdialog ke dalam diri. Kesalahan apa yang sudah saya perbuat sehingga hidup ini terasa sesak, sempit. Dari titik ini akan ada proses belajar, pemahaman, ilmu dan hikmah.

Oh mungkin karena telah ngomongin tetangga, marahin anak atau melakukan kesalahan ini dan itu. Akan ada dorongan untuk beristighfar memohon ampun atas dosa yang telah dilakukan. Ya Allah saya salah, ampuni saya, ampuni saya, saya siap belajar.

Saat nabi Adam salah, beliau langsung mengakui dan menyesali kesalahannya. Tidak menyalahkan siapa-siapa. Segera bertaubat dan tidak putus asa dari rahmat Allah.

Berbeda dengan prinsip saya benar. Sikap ini sama sekali tidak akan membawa pada proses dialog, ilmu, pemahaman dan hikmah. Iblis mengambil prinsip ini dengan menunjukkan empat sikap. Tidak mengakui kesalahan, tidak menyesali dosa, menyalahkan pihak lain dan tidak mau bertobat.

Perhatikan janji Allah SWT dalam Al Quran surat Nuh.

فَقُلْتُ ٱسْتَغْفِرُوا۟ رَبَّكُمْ إِنَّهُۥ كَانَ غَفَّارًا
Maka aku katakan kepada mereka: Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun.

يُرْسِلِ ٱلسَّمَآءَ عَلَيْكُم مِّدْرَارًا
Niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat

وَيُمْدِدْكُم بِأَمْوَٰلٍ وَبَنِينَ وَيَجْعَل لَّكُمْ جَنَّٰتٍ وَيَجْعَل لَّكُمْ أَنْهَٰرًا
Dan membanyakkan harta dan anak-anakmu, dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai.

Sekencang apapaun gas jika rem tangannya tidak diturunkan, mobil tidak akan bergerak. Begitu juga dengan kehidupan. Sehebat apapun usaha jika rem tangannya tidak diturunkan maka tidak akan ada hasil. Rem tangan itu adalah dosa. Lepaskan rem tangan baru injak gas maka mobil akan berjalan.

Semoga Allah SWT memberikan kenikmatan di jalan ini. Jalan untuk mendapatkan ma'unah dalam kesehatan, kekayaan, ketenangan dan keberkahan usia dan keluarga. Aamiin

Hatur Nuhun
Andang Heryahya