Kedatangan Rektor Tazkia beserta tim disambut hangat dan penuh kekeluargaan oleh Ketua Yayasan Pondok Pesantren Prof. KH. Fadil beserta istri yang juga merupakan Rektor IAID beserta Dekan FEBS dan jajarannya. Dalam kesempatan tersebut Rektor Tazkia mempresentasikan program-program kurikulum baru di Tazkia sebagai bahan untuk kolaborasi antar kedua lembaga dan yang menjadi diskusi menarik salah satunya adalah tentang mengganti skripsi dengan riset . “kita coba membuat kajian UU kita dimana, apa yang bisa kita lakukan jadi tidak berdiri sendiri dan tidak bertentangan dengan UU yang ada di Indonesia, namun sisanya kita elaborasi yang terpenting adalah mahasiswa mempunyai kualitas yang dibutuhkan sesuai SKKNI” pungkas Zukhruf.
Selain itu dilaksanakan agenda penandatangan MoU antara IAID dan Tazkia dan MoA dengan FEBS guna mengkongritkan kerjasama diantara dua lembaga.
Kunjungan dilanjutkan ke Pondok Pesantren Al Hasan dan Nurussalam. Dimana pada kunjungan tersebut Rektor dan tim disambut oleh para pengurus pondok. “Saat ini kami sedang membuka program beasiswa untuk 10 orang Mudir, 10 untuk Perangkat Desa dan 10 untuk Pengurus Masjid, dan kami juga mempunyai program beasiswa khusus untuk lulusan D3 ke S1” ujar Zukhruf, sapaan akrab Rektor Tazkia. Para Pengurus Ponpes sangat tertarik dengan program-program beasiswa tersebut dan ingin menginisiasi kerjasama dengan Tazkia untuk program Ma'had. Sehingga para Mudir bisa melanjutkan kuliahnya S1 nya di Tazkia tanpa harus mengulang dari awal semester perkuliahan.