Program edukasi yang menggabungkan perjalanan dan pembelajaran,  sehingga memberikan pengalaman berharga bagi mahasiswa HAKALAM.

Kegiatan ini juga menjadi ajang bagi para mahasiswa menuntaskan tugas ujian akhir pada mata kuliah Manajemen Masjid dan Sejarah Peradaban Islam.                                                                                                                             

Di hari pertama, rombongan mahasiswa KPI bergerak menuju destinasi pertama mereka: makam Sunan Gunung Jati ( Syekh Syarif Hidayatullah ) di Cirebon. 

Di sana, mereka melihat secara langsung salah satu bukti keberagaman budaya di Indonesia hingga bisa memahami bagaimana dakwah islam bisa tersebar di Indonesia.

Di hari kedua, mahasiswa mengunjungi masjid Jogokariyan di Yogyakarta. 

Mereka belajar bagaimana sistem manajemen masjid dengan berdiskusi secara langsung dengan pengurus masjid. 

Dari Sini juga mereka mendapatkan banyak ilmu terkait pengelolaan masjid dari segi ekonomi, sosial, dan kreativitas pengembangan masjid.

Namun, perjalanan edukasi mereka tidak berhenti di sana. Setelah menyegarkan pikiran dengan pengetahuan manajemen masjid, rombongan melanjutkan perjalanan mereka ke dua destinasi ikonik lainnya di Yogyakarta: Taman Sari dan Malioboro. 

Taman Sari, dengan keindahan arsitektur dan sejarahnya yang megah, memberikan pandangan baru tentang kejayaan masa lampau. Sementara Malioboro, dengan segala keramaiannya, memberikan pengalaman budaya yang tak terlupakan bagi para peserta.

" Masya Allah luar biasa solid semangat kolaborasinya, banyak experience dan wawasan baru dalam manajemen masjid secara profesional yang sesuai cara Rasulullah SAW yaitu menjadikan masjid sebagai pusat peradaban dan kesejahteraan umat/jamaah seperti yg disampaikan oleh Ustadz Jazir dari Jogokaryan, bukan fokus pada megahnya bangunan masjid tapi sepi pemakmuran, terima kasih excellence effort nya dari persiapan sampai akhir, tetap semangat. " Ungkap Sutopo, selaku kepala program studi KPI sekaligus dosen pengampu mata kuliah manajemen masjid.

Muhammad Faiq, ketua pelaksana edutrip pun belajar," Alhamdulillah walaupun banyak dinamika tetapi acara tetap terlaksana, seru banget banyak ilmu yang saya dapatkan tentang manajemen masjid, sejarah peradaban Islam dll untuk pesan semoga ilmu yang kami dapatkan bermanfaat untuk kedepannya."

Melalui pengalaman langsung dan interaksi dengan tempat-tempat bersejarah, mahasiswa diharapkan dapat mendapatkan pemahaman yang lebih dalam tentang materi yang dipelajari. 

Sehingga, saat mereka kembali ke kelas, mereka tidak hanya membawa kenangan indah dari perjalanan ini, tetapi juga pengetahuan yang lebih kaya dan pemahaman yang lebih dalam tentang sejarah dan manajemen masjid untuk perkembangan Islam.