Forum ini menghadirkan tokoh-tokoh akademisi, pemerintah, dan praktisi dari berbagai negara ASEAN, untuk mendiskusikan peluang dan inovasi zakat dan wakaf dalam era ekonomi digital, serta mengeksplorasi berbagai kolaborasi antar universitas publik Islam di kawasan ASEAN.
Dr. Murniati Mukhlisin, M.Acc., CFP., sebagai panelis di Session 2 yang bertema Industrial Best Practices of Zakat & Waqf: Research and Innovations, menyampaikan wawasan mengenai pentingnya inovasi dalam penelitian zakat dan wakaf untuk menjawab kebutuhan masyarakat modern. Dengan pengalaman yang luas di bidang ekonomi syariah, Dr. Murniati memaparkan strategi dan praktik terbaik dalam mengembangkan sektor zakat dan wakaf secara berkelanjutan melalui pendekatan riset dan teknologi.
Sementara itu, Grandis Imama Hendra, MSc., SAS, berpartisipasi dalam sesi Roundtable Discussion, di mana para peserta forum berdiskusi mengenai kerangka kerja sama antaruniversitas untuk meningkatkan penelitian dan kolaborasi internasional. Grandis berfokus pada pentingnya dukungan lintas institusi untuk mempercepat inovasi dan implementasi riset di bidang zakat dan wakaf.
Acara ini diakhiri dengan ASEAN Islamic Public University Summit 2024 Resolution, yang mencakup berbagai kesepakatan untuk meningkatkan kerja sama antara universitas-universitas Islam di ASEAN dalam rangka pengembangan program riset dan pengabdian masyarakat yang lebih kuat.
Keterlibatan Dr. Murniati Mukhlisin dan Grandis Imama Hendra dalam forum internasional ini menunjukkan komitmen Institut Agama Islam Tazkia dalam mendorong pendidikan dan riset yang mendukung pemberdayaan ekonomi berbasis syariah. Hal ini sekaligus menjadi bukti kontribusi aktif Tazkia dalam membangun kolaborasi global demi kemajuan zakat dan wakaf di tingkat ASEAN.