Pelatihan Al-Qur’an berbasis bahasa isyarat ini diisi oleh Rama Syahti sebagai ketua Majelis Ta’lim Tuli Indonesia (MTTI) bersama dengan Juru Bahasa Isyarat Farid Aziz. Pelatihan dimulai dengan motivasi dan pengajaran ilmu bahasa isyarat pembacaan huruf hijaiyah hingga mushaf Al-Quran. Rama menjelaskan bahwa komunitas tuli Muslim di Indonesia mengalami keterlambatan untuk mempelajari Al-Qur’an dibandingkan dengan negara-negara lain seperti Malaysia, Amerika dan negara lainnya. Sehingga menyebabkan banyaknya komunitas tuli Muslim di Indonesia yang murtad karena ketidakpahaman mereka terhadap agama Islam. Sedangkan agama lain sudah lebih duluan membuka pintu dan sarana terhadap masyarakat tuli untuk mempelajari agama mereka, sehingga sebagian mereka tertarik untuk bergabung.
“Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan agar para peserta dapat mengajar komunitas tuli mengenai Al-Qur’an serta materi perencanaan keuangan syariah. Sakinah Finance juga memiliki Program Rumah Wakaf Pemberdayaan Disabilitas dengan pilot proyeknya di Kabupaten Siak, Riau. Kelak komunitas disabilitas dapat menggunakannya untuk menambah ilmu serta pelatihan bisnis dan kerja di sana.” ujar Murniati, Pendiri Sakinah Finance.
Said Safri Ibrahim selaku Ketua Ikatan Mahasiswa Siak Tazkia (IMASTA) sekaligus Ketua Panitia menjelaskan bahwa “Metode Al-Quran Isyarat lengkap dengan tanda baca ini adalah inisiatif Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur’an (LPMQ) Kementerian Agama RI yang perlu diberikan apresiasi. Hal ini merupakan pertama di dunia. Kami semua merasakan mudah mempelajarinya dan lebih termotivasi untuk membantu saudara-saudara kami dari komunitas disabilitas.”
Humas Tazkia