Seminar ini dihadiri oleh ratusan peserta yang tertarik untuk memahami lebih dalam tentang dampak dari beban kerja yang berlebihan serta cara mengelola stress dengan pendekatan psikiatri.
Dalam seminar tersebut, dr. Hanna menjelaskan bahwa waktu kerja yang ideal adalah 7 jam per hari selama 6 hari kerja dalam satu minggu, atau 8 jam per hari selama 5 hari kerja dalam satu minggu.
Menurutnya, durasi kerja yang melebihi batas ideal ini dapat menyebabkan stress, yang pada akhirnya bisa berdampak negatif pada kesehatan mental dan fisik seseorang.
Dr. Hanna memaparkan berbagai jenis stress yang sering dialami oleh individu.
Stress akut, misalnya, adalah jenis stress yang terjadi dalam jangka waktu singkat dan biasanya disebabkan oleh situasi yang mendadak atau tak terduga.
Sementara itu, stress kronis berlangsung dalam waktu yang lebih lama dan sering kali diakibatkan oleh masalah yang berlarut-larut seperti tekanan kerja yang terus-menerus.
Jenis stress lainnya termasuk stress episodik, yang terjadi dalam pola yang berulang, serta stress traumatik yang disebabkan oleh pengalaman yang sangat menakutkan atau menyakitkan.
Selain itu, dr. Hanna juga membahas stress lingkungan yang dipicu oleh kondisi atau situasi di sekitar seseorang, stress psikologis yang berasal dari tekanan mental atau emosional, dan stress fisiologis yang berkaitan dengan kondisi fisik tubuh.
Menurut dr. Hanna, respon individu terhadap stress dapat bervariasi, tetapi umumnya dikelompokkan ke dalam tiga kategori: fight, flight, atau freeze.
Respon ‘fight’ terjadi ketika seseorang menghadapi stress dengan cara melawan atau menghadapi sumber stress tersebut.
Respon ‘flight’ terjadi ketika seseorang memilih untuk menghindari atau melarikan diri dari situasi yang menyebabkan stress.
Sementara itu, respon ‘freeze’ terjadi ketika seseorang merasa lumpuh atau tidak mampu bergerak dan bereaksi terhadap stress.
dr. Hanna menekankan bahwa stress bukanlah sesuatu yang bisa dianggap sepele. Jika dibiarkan berlarut-larut, stress dapat mengakibatkan penurunan produktivitas yang signifikan dan bahkan dapat berujung pada kondisi kesehatan yang lebih serius, termasuk risiko kematian.
Ia mengingatkan bahwa menjaga kesehatan mental sama pentingnya dengan menjaga kesehatan fisik, terutama di era modern yang penuh dengan tekanan dan tuntutan tinggi.
Untuk mengatasi dan mengelola stress, dr. Hanna memperkenalkan beberapa teknik yang bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Salah satunya adalah teknik grounding, yaitu cara untuk mengembalikan fokus pada keadaan saat ini, sering kali melalui latihan pernapasan atau memperhatikan lingkungan sekitar dengan seksama.
Teknik ini membantu seseorang untuk melepaskan diri dari pikiran yang mengganggu dan kembali ke kondisi yang lebih stabil.
Selain itu, dr. Hanna juga membahas konsep unhooking, yaitu kemampuan untuk melepaskan diri dari pikiran atau perasaan yang tidak bermanfaat.
Teknik ini mengajarkan individu untuk tidak terjebak dalam lingkaran negatif pikiran yang dapat memperburuk kondisi stress. Sebaliknya, mereka diajak untuk mengamati pikiran tersebut tanpa perlu terpengaruh secara emosional.
Teknik lain yang diusulkan oleh dr. Hanna adalah acting on your values. Ini melibatkan tindakan yang selaras dengan nilai-nilai dan prinsip hidup seseorang, meskipun dalam kondisi stress.
Dengan berpegang pada nilai-nilai tersebut, individu dapat menemukan arah dan tujuan yang lebih jelas dalam menghadapi situasi sulit.
dr. Hanna juga menekankan pentingnya bersikap baik kepada diri sendiri (be kind) sebagai cara untuk mengurangi stress.
Ia menyarankan agar setiap individu memberikan penghargaan terhadap diri sendiri dan mengakui pencapaian kecil sekalipun, sebagai langkah untuk menjaga keseimbangan mental.
Terakhir, dr. Hanna menyarankan untuk making room, yakni menerima kenyataan bahwa stress adalah bagian dari kehidupan dan tidak dapat sepenuhnya dihindari.
Namun, dengan membuat ‘ruang’ untuk stress dalam pikiran dan hidup kita, individu dapat belajar untuk beradaptasi dan menjalani hidup dengan lebih tenang dan terarah.
Seminar yang dibawakan oleh dr. Hanna ini memberikan wawasan yang sangat berguna bagi peserta, terutama mereka yang berasal dari generasi Z yang kerap menghadapi tekanan kerja dan ekspektasi tinggi dalam kehidupan modern.
Peserta seminar diharapkan dapat menerapkan solusi dan teknik yang telah dibagikan untuk menjaga kesehatan mental mereka dan meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan.
Melalui seminar ini, dr. Hanna berharap agar semakin banyak orang yang menyadari pentingnya manajemen stress dan kesehatan mental, serta mengambil langkah-langkah proaktif untuk mencegah dampak negatif dari beban kerja yang berlebihan.
Pesan utama yang ingin ia sampaikan adalah bahwa menjaga keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi adalah kunci untuk mencapai kesehatan mental yang baik dan kehidupan yang lebih bahagia.