Dua Hak yang Berbeda Pribadi dan Komersial
Masalah utamanya ada pada tujuan penggunaan. Kamu harus membedakan antara mendengarkan musik untuk hiburan pribadi dengan memutarnya untuk keperluan komersial.
- Penggunaan Pribadi: Saat kamu mendengarkan musik di rumah, mobil, atau menggunakan headset, kamu menggunakan musik itu untuk kesenangan pribadi. Langganan aplikasi premium sudah mencakup hak ini.
- Penggunaan Komersial: Saat kamu memutar musik di kafe, restoran, atau toko, musik itu berfungsi sebagai bagian dari produk atau layanan yang kamu jual. Musik membantu menciptakan suasana, menarik pelanggan, dan secara tidak langsung ikut mendongkrak pendapatan. Inilah yang disebut "pengumuman" atau "penyiaran" karya cipta di ruang publik, dan penggunaan ini sifatnya komersial.
Jadi, meskipun kamu sudah membayar untuk hak pribadi, kamu tetap harus membayar untuk hak komersial.
Siapa yang Mengelola Royalti Ini?
Kamu tidak perlu pusing mencari satu per satu pencipta lagu yang diputarkan. Pemerintah sudah menunjuk satu lembaga khusus yang mengurus ini, yaitu Lembaga Manajemen Kolektif Nasional (LMKN).
LMKN bertugas mengumpulkan royalti dari berbagai pihak yang menggunakan musik secara komersial dan menyalurkannya kembali kepada para musisi, pencipta lagu, serta pemilik hak terkait. Dengan membayar royalti melalui LMKN, kamu berarti menghargai kerja keras para seniman dan mendukung keberlanjutan industri musik.
Intinya, tidak peduli dari mana sumber musiknya, jika diputarnya di ruang publik yang bersifat komersial, maka kewajiban royalti kafe tetap harus dipenuhi. Memahami aturan ini adalah langkah pertama untuk melindungi bisnis kamu dari potensi masalah hukum.
Fasilitas Universitas Tazkia ( Kampus Tazkia )
( Bangunan Universitas Tazkia )