Tegas atau Tega Menimbang Ulang Kebijakan Pencoretan Bansos untuk Penjudi Online

Kenapa Bansos Harus Dicoret?

Kebijakan ini bukan tanpa alasan. Kemensos menemukan adanya indikasi penyalahgunaan dana bansos oleh para penerimanya. Setelah mencocokkan data NIK penerima bansos dengan data transaksi keuangan dari PPATK, terungkap ada lebih dari 600.000 NIK yang juga terdaftar sebagai pemain judi online. Dari jumlah tersebut, sekitar 200.000 kepala keluarga sudah dicoret dari daftar penerima bantuan. 

Langkah ini didukung oleh anggota DPR, Singgih Januratmoko. Menurutnya, bantuan sosial harus tepat sasaran dan tidak boleh disalahgunakan. Dana yang seharusnya dipakai untuk membeli kebutuhan pokok malah "hangus" untuk aktivitas negatif yang merugikan. Pencoretan ini dianggap sebagai bentuk ketegasan pemerintah agar bansos benar-benar bermanfaat. 

Pro dan Kontra yang Panas di Publik

Kebijakan pencoretan bansos ini menuai beragam respons. Di satu sisi, banyak yang mendukung dan melihatnya sebagai langkah positif.

  • Tepat Sasaran: Kebijakan ini memastikan bahwa bansos hanya diterima oleh masyarakat yang betul-betul membutuhkan.
  • Efek Jera: Langkah tegas ini diharapkan memberikan efek jera bagi para pelaku judi online agar mereka berpikir ulang sebelum bertindak.
  • Penggunaan Anggaran yang Lebih Efisien: Dana bansos yang "diselamatkan" bisa dialihkan ke masyarakat lain yang lebih patuh dan membutuhkan.

Namun, di sisi lain, muncul kritik dan kekhawatiran besar.

  • Dampak Kemanusiaan: Para kritikus khawatir, dengan dicoretnya bansos, para pelaku judi online ini akan semakin terdesak. Mereka yang sudah hidup dalam kemiskinan bisa semakin terpuruk dan kesulitan memenuhi kebutuhan dasar keluarganya.
  • Bukan Solusi Akar Masalah: Judi online sering kali merupakan gejala dari masalah yang lebih dalam, seperti kemiskinan, kurangnya edukasi, dan tekanan ekonomi. Kebijakan ini hanya menyentuh permukaannya, bukan menyelesaikan akar masalahnya.
  • Data yang Perlu Diragukan: Keraguan terbesar ada pada data akurat. Bagaimana jika ada kesalahan data atau NIK yang disalahgunakan? Singgih Januratmoko sendiri menekankan bahwa proses pencoretan ini harus transparan dan tidak boleh diskriminatif. 

Pentingnya Data Akurat Titik Kritis di Tengah Kontroversi

Pelajaran penting dari kebijakan pemerintah ini adalah perlunya data akurat. Proses validasi data yang ketat dan transparan menjadi kunci agar tidak ada pihak yang dirugikan. Mengandalkan data yang belum terverifikasi 100% bisa berujung pada pencoretan bansos yang tidak adil. Penting bagi pemerintah untuk memastikan setiap NIK yang dicoret benar-benar milik pelaku judi online yang aktif.

Solusi Jangka Panjang Lebih dari Sekadar Sanksi

Agar kebijakan ini bisa sukses dan berkelanjutan, langkah tegas ini seharusnya diiringi dengan solusi jangka panjang yang lebih holistik. Daripada hanya mencoret, pemerintah juga perlu: 

  • Mengintensifkan edukasi tentang bahaya judi online dan literasi keuangan.
  • Menyediakan program rehabilitasi bagi mereka yang sudah terlanjur kecanduan.
  • Membuka lapangan pekerjaan yang layak agar masyarakat tidak terjebak pada janji-janji palsu dari judi online.

Pada akhirnya, pencoretan bansos ini adalah langkah tegas dari pemerintah untuk memastikan bantuan sosial tepat sasaran. Namun, di saat yang sama, ini juga memunculkan tantangan besar. Pemerintah dituntut untuk tidak hanya tegas, tetapi juga punya empati dengan menyediakan solusi yang lebih komprehensif. Dengan begitu, tujuan untuk menciptakan masyarakat yang lebih sejahtera bisa tercapai tanpa harus mengorbankan mereka yang sebenarnya membutuhkan.

Fasilitas Universitas Tazkia ( Kampus Tazkia )

FasilitasTazkia BangunanKampusTazkia AsramaTazkia