Beberapa jenis kanker yang menjadi sorotan serius antara lain kanker pankreas, ginjal, dan usus halus. Risikonya bahkan dua hingga tiga kali lipat lebih tinggi bagi mereka yang lahir pada tahun 1990 dibandingkan dengan individu yang lahir pada tahun 1955. "Apa yang terjadi pada generasi ini bisa menjadi indikator awal untuk tren kanker di masa depan," jelas Sung.
Salah satu ancaman terbesar adalah kanker kolorektal, yang kasusnya terus meningkat di kalangan orang muda selama beberapa dekade terakhir. Meskipun sebagian besar jenis kanker menunjukkan penurunan angka kematian, ada beberapa pengecualian yang patut diwaspadai: kematian akibat kanker endometrium, saluran empedu intrahepatik, kandung empledung, kolorektal, testis, serta kanker hati pada perempuan justru mengalami peningkatan. Terutama, "Kanker endometrium menjadi yang paling cepat pertumbuhannya, baik dari segi diagnosis maupun angka kematian," kata Sung.
Pemicu Peningkatan Risiko Kanker di Usia Muda
Para peneliti belum bisa memastikan secara pasti apa yang mendorong tren mengkhawatirkan ini, namun gaya hidup dan faktor lingkungan diduga kuat memegang peranan penting, dengan obesitas sebagai tersangka utama. Obesitas telah lama diakui sebagai faktor risiko kanker; sekitar 20 persen dari semua kasus kanker di Amerika Serikat terkait dengan kelebihan berat badan.
Prevalensi obesitas telah melonjak tajam sejak tahun 1980. Jika pada tahun 1980 hanya sekitar 13 persen orang dewasa mengalami obesitas, angka ini meroket menjadi 34 persen pada tahun 2008, dan kini mencapai lebih dari 40 persen orang dewasa serta sekitar 20 persen anak-anak dan remaja di Amerika Serikat.
Selain obesitas, para ahli juga mencurigai beberapa faktor lain, termasuk gaya hidup sedentari (kurang gerak), pola makan yang tidak sehat, paparan bahan kimia dalam air dan makanan, penggunaan obat-obatan tertentu, serta paparan antibiotik berlebihan. Antibiotik, misalnya, diketahui dapat mengganggu keseimbangan mikrobioma usus yang terkait dengan risiko kanker kolorektal.
"Peningkatan ini nyata. Hampir semua onkologis yang saya kenal bisa melihat tren ini di lapangan," kata Otis Brawley, profesor onkologi dan epidemiologi dari Johns Hopkins University. Ia juga mengingatkan bahwa meskipun tren ini mengkhawatirkan, sebagian besar kasus kanker masih terjadi pada usia di atas 50 tahun.