Rincian Tarif dan Negara Terdampak
- Cina: Tarif total terhadap impor dari Cina naik menjadi 54% (gabungan tarif 34% baru dan 20% sebelumnya), berlaku mulai 9 April 2025. Langkah ini langsung direspons Cina dengan kecaman keras dan janji pembalasan tarif serupa, menandai eskalasi perang dagang antara dua ekonomi terbesar dunia[1][2][3].
- Jepang: Dikenai tarif 24% untuk seluruh impor, termasuk tarif 25% khusus untuk mobil. Pemerintah Jepang menyatakan kekecewaan mendalam dan menyebut tarif ini bisa melanggar aturan WTO. Jepang juga membentuk gugus tugas khusus untuk merespons kebijakan ini dan berupaya melakukan negosiasi dengan AS[1][4][2].
- India: Dikenai tarif sekitar 27%. Meskipun India disebut sebagai "teman baik" oleh Trump, negara ini tetap menjadi sasaran tarif tinggi. India memilih jalur negosiasi dan menekankan pentingnya dialog bilateral untuk membatasi kerusakan jangka panjang[1].
- Asia Tenggara: Negara-negara seperti Vietnam, Thailand, Kamboja, dan Singapura juga terdampak. Vietnam mendapat tarif 46%, Kamboja 49%, dan Singapura 10%. Negara-negara ini menjadi sasaran karena pergeseran rantai pasok global ke Asia Tenggara dalam beberapa tahun terakhir[1].
- Taiwan: Tarif 32% akan diterapkan, namun ekspor utama Taiwan yaitu semikonduktor dikecualikan dari kenaikan tarif[1][5].
Dampak Ekonomi dan Reaksi Negara Asia
Dampak Ekonomi:
- Negara-negara Asia yang bergantung pada ekspor ke AS menghadapi risiko besar pada sektor manufaktur, tekstil, elektronik, dan otomotif[1].
- Pasar keuangan global langsung tertekan; indeks saham di AS dan Asia turun tajam setelah pengumuman tarif, sementara nilai tukar beberapa mata uang Asia berfluktuasi tajam[5][3][6].
- Negara-negara seperti Vietnam dan Thailand yang selama ini diuntungkan dari relokasi pabrik dari Cina kini menghadapi ancaman kehilangan daya saing akibat tarif tinggi[1].
Respons Negara Asia:
- Cina: Mengambil sikap keras, mengumumkan pembalasan tarif dan menuduh AS melakukan pemerasan ekonomi. Cina menegaskan akan "berjuang sampai akhir" dan menuntut dialog yang setara[1][2][3][6].
- Jepang: Mengecam kebijakan tarif AS dan menyebutnya "sangat disesalkan". Jepang lebih memilih negosiasi dan membentuk tim khusus untuk mengurangi dampak tarif, namun tetap membuka opsi balasan jika diperlukan[4][2].
- India: Mengkritik tarif AS namun memilih jalur diplomasi dan negosiasi, sembari menyesuaikan beberapa kebijakan perdagangan agar tetap kompetitif[1][5].
- Asia Tenggara: Negara-negara seperti Vietnam, Thailand, dan Kamboja cenderung menghindari konfrontasi langsung dan memilih negosiasi dengan AS. Singapura menyerukan kewaspadaan terhadap potensi perang dagang global[1][5].
Potensi Konsekuensi Global
Langkah AS ini menandai pergeseran besar dari era perdagangan bebas ke proteksionisme, meningkatkan risiko perang dagang global. Negara-negara Asia yang selama ini menjadi motor ekspor dunia kini harus menyesuaikan strategi perdagangan dan diplomasi mereka untuk menghadapi tantangan baru ini[1][4][2][5].
"Tidak ada pemenang dalam perang dagang, dan tidak ada jalan keluar untuk proteksionisme," - Juru bicara Kementerian Perdagangan Cina[4].
Kesimpulan
Tarif baru AS terhadap negara-negara Asia menuai kecaman luas dan memicu kekhawatiran akan era baru proteksionisme serta perang dagang global. Negara-negara Asia, terutama Cina, Jepang, dan negara-negara Asia Tenggara, kini menghadapi tekanan besar pada sektor ekspor dan ekonomi domestik mereka. Sementara Cina memilih konfrontasi terbuka, sebagian besar negara Asia lainnya lebih memilih jalur negosiasi dan dialog untuk meminimalkan dampak kebijakan tarif AS yang agresif ini[1][4][2][5].
- https://www.dw.com/id/negara-negara-asia-terjepit-oleh-tarif-baru-dari-as/a-72133918
- https://www.kompas.tv/internasional/585487/china-lawan-kebijakan-tarif-as-dengan-keras-bagaimana-dengan-negara-negara-asia-lain?page=all
- https://www.cna.id/dunia/trump-ancam-china-tarif-tambahan-beijing-kata-pemerasan-31036
- https://www.tempo.co/internasional/reaksi-pemimpin-dunia-terhadap-tarif-impor-as--1227279
- https://ekonomi.bisnis.com/read/20250408/620/1867346/reaksi-negara-negara-soal-tarif-trump-dari-negosiasi-hingga-tarif-balasan
- https://www.voaindonesia.com/a/china-dan-kanada-balas-perang-tarif-trump/7997191.html