Pertemuan yang diadakan secara daring melalui Zoom Meeting pada pukul 10 pagi ini, dihadiri oleh perwakilan kedua institusi dan membahas berbagai potensi kerjasama di bidang pendidikan.

Wakil Rektor Bidang Kerjasama dan Inovasi Institut Tazkia, Abdul Aziz Ibrahim, memimpin diskusi dan menyampaikan visi dari program beasiswa ini. 

"Beasiswa kali ini tidak hanya berfokus pada literasi keuangan syariah, tetapi juga pada pengembangan kepemimpinan untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045," ujar Abdul Aziz Ibrahim.

Menanggapi hal tersebut, Bapak Sobirin dari Rumah Zakat menambahkan, "Ini adalah inisiatif yang sangat menarik dan dapat kita kembangkan menjadi solusi berharga untuk masalah pendidikan di Indonesia."

Dalam pertemuan ini, disepakati bahwa kedua belah pihak akan melanjutkan kolaborasi dengan pembuatan draft MoU dan Perjanjian Kerjasama (PKS). 

Fokus utama dari kerjasama ini adalah pada beasiswa Amil Rumah Zakat yang mencakup program Beasiswa Reguler (S1 dan S2) serta program Hafidzpreneur.

Partisipan dari Institut Tazkia dalam pertemuan ini termasuk Fajar Nugraha (Kabag Humas), Shofi, dan Fakhry Barly dari tim kerjasama. 

Sementara itu, perwakilan dari Rumah Zakat selain Bapak Sobirin, juga dihadiri oleh Kang Sholeh dan beberapa rekan lainnya.

Kolaborasi ini diharapkan dapat memberikan dampak positif yang berkelanjutan bagi masyarakat, khususnya dalam meningkatkan kesejahteraan sosial dan ekonomi. 

Penandatanganan resmi MoU dan PKS direncanakan akan dilakukan di Kampus IAI Tazkia dalam waktu dekat.