Rombongan dari institusi disambut oleh jajaran pimpinan Universitas Tazkia. Dalam paparannya, perwakilan Universitas Tazkia memaparkan perjalanan transformasi institusi yang dimulai sejak berdiri sebagai STEI Tazkia pada tahun 2000, kemudian berkembang menjadi Institut Tazkia pada 2004, dan kini telah bertransformasi menjadi Universitas Tazkia pada tahun 2025. Perjalanan ini menunjukkan dinamika dan adaptasi yang terus-menerus untuk menjawab tantangan zaman.
Fokus diskusi kemudian mengerucut pada model pengembangan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Tazkia, yang sejak 2019 telah dirancang untuk menghasilkan lulusan yang siap kerja. Salah satu kunci keberhasilan yang dibagikan adalah kebijakan wajib melibatkan praktisi industri sebagai dosen. Kebijakan ini memastikan bahwa materi perkuliahan selalu relevan dan sinkron dengan perkembangan terkini di dunia usaha.
Sinergi dengan industri adalah suatu keharusan yang memberikan manfaat timbal balik (mutual benefit). Kampus mendapatkan kurikulum yang updated, sementara industri mendapatkan supply SDM yang kompeten dan sesuai kebutuhan.
Komitmen terhadap penjaminan mutu dan keberhasilan dalam membangun digital ecosystem yang kuat juga menjadi poin penting yang dibahas. Ekosistem digital ini menjadi tulang punggung dalam menjamin kualitas dari proses Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru (SPMB) hingga proses pembelajaran.
Dialog kemudian dilanjutkan dengan perwakilan dari STAI Darul Falah yang menyampaikan pertanyaan strategis: “Bagaimana STAI Darul Falah dapat mengakomodir peningkatan skill dosen-dosennya?”
Menanggapi hal ini, Universitas Tazkia memperkenalkan sejumlah program pengembangan kapasitas yang telah sukses dijalankan. “Kami memiliki aplikasi mandiri untuk pelatihan TOEFL guna meningkatkan kemampuan bahasa Inggris dosen. Lebih dari itu, kami juga mendirikan Tazkia Language Center (TLC) serta berbagai International Program yang dirancang khusus untuk pengembangan profesionalisme tenaga pengajar,” ujar Melvina Lubis Dosen di Universitas Tazkia.
Disebutkan bahwa komitmen ini berangkat dari visi Rektor Universitas Tazkia, Prof. Dr. Muhammad Syafii Antonio, M.Ec, yang sangat concern terhadap peningkatan kualitas dan kapabilitas sumber daya manusia, baik dosen maupun mahasiswa, agar mampu bersaing di kancah global.
Kunjungan studi banding ini diharapkan dapat menjadi awal dari kolaborasi yang lebih erat antara Universitas Tazkia dan STAI Darul Falah dalam memajukan pendidikan Indonesia, khususnya dalam memperkuat pondasi ekonomi syariah melalui penyiapan SDM yang unggul dan berdaya saing.
Tentang Universitas Tazkia:
Universitas Tazkia adalah perguruan tinggi yang berfokus pada pengembangan ekonomi dan keuangan syariah. Berawal dari STEI Tazkia yang berdiri pada tahun 2000, institusi ini telah bertransformasi melalui beberapa fase hingga resmi menjadi Universitas Tazkia pada tahun 2025. Dengan komitmen pada digital ecosystem dan link-and-match dengan industri, Tazkia terus berinovasi untuk mencetak generasi pemimpin yang kompeten dan berkarakter.