Universitas Tazkia Ikut Mengadakan Konferensi IFESDC di Washington

Konferensi ini diselenggarakan oleh Indonesian Muslim Association in America (IMAAM) bekerja sama dengan Universitas Tazkia dan Sakinah Finance, serta didukung oleh Executive Director of the Southeast Asia Voting Group dari Bank Dunia (EDS16). IFESDC 2025 menjadi wadah global yang unik bagi para pembuat kebijakan, akademisi, praktisi, dan pemimpin komunitas untuk berdialog dan berbagi pengalaman terkait isu pembangunan berkelanjutan.

Dengan mengusung tema “Mengentaskan Kemiskinan dan Meningkatkan Kesejahteraan untuk Pembangunan Berkelanjutan,” IFESDC 2025 bertujuan untuk memperkuat kontribusi ekonomi dan keuangan Islam dalam wacana pembangunan global. Melalui solusi yang etis, adil, dan berkelanjutan yang berlandaskan prinsip-prinsip Islam, konferensi ini hadir untuk menjawab berbagai tantangan utama dunia saat ini.

Acara selama dua hari ini akan menghadirkan sesi diskusi dan presentasi makalah dengan topik meliputi antara lain: Inovasi dalam keuangan syariah, ntegrasi zakat dan wakaf, Pengentasan kemiskinan melalui keuangan sosial Islam, pembiayaan inklusif kelompok Masyarakat yang kurang berunutng, dan dukungan regulasi dan kebijakan untuk pengembangan industry Halal.

Adapun sambutan pembuka akan disampaikan oleh Arif Mustofa, Presiden IMAAM sekaligus Ketua Panitia Konferensi dan Wempi Saputra, Executive Director Southeast Asia Voting Group, Bank Dunia. Sedangkan Keynote Speech akan disampaikan oleh Sri Mulyani Indrawati, Menteri Keuangan Republik Indonesia dan Nasaruddin Umar, Menteri Agama Republik Indonesia. Sesi khusus mengenai industri halal juga akan disampaikan oleh Ahmad Haikal Hasan, Kepala Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH), Republik Indonesia.

Selain menjadi forum pertukaran pengetahuan, IFESDC 2025 juga mendukung publikasi akademik. Beberapa makalah terpilih akan dipertimbangkan untuk diterbitkan dalam jurnal bereputasi seperti Journal of Islamic Accounting and Business Review (JIABR), Share: Jurnal Ekonomi dan Keuangan Islam, Tazkia Islamic Finance and Business Review (TIFBR) dan International Journal of Islamic Personal and Family Finance (IJIPFF).

“Event ini menandai tonggak sejarah sebagai salah satu konferensi internasional pertama tentang ekonomi dan keuangan Islam yang diselenggarakan di Bank Dunia,” kata Wempi. “Acara ini berfungsi sebagai platform untuk mempromosikan nilai-nilai ekonomi dan keuangan Islam untuk agenda pembangunan.”

“Konferensi ini bukan sekadar pertemuan—tetapi sebuah gerakan,” ujar  Murniati Mukhlisin, Pendiri Sakinah Finance dan mantan Rektor Universitas Tazkia yang menjadi salah satu dari Ex-Officio IFESDC 2025. “Ini adalah seruan kolektif untuk membangun sistem ekonomi yang berpijak pada keadilan, etika, dan tanggung jawab sosial.”

Sebagai pertemuan strategis berskala global, IFESDC 2025 diharapkan menjadi pendorong utama dalam mengembangkan kerangka ekonomi yang inklusif, berkelanjutan, dan berbasis nilai, yang mencerminkan semangat maqashid syariah dan berkontribusi pada perdamaian di berbagai belahan dunia.