Rapat ini diadakan di kelas internasional dan dibuka oleh Prof. Dr. M.Syafii Antonio, M.Ec, yang memberikan harapannya agar perkuliahan di semester baru ini dapat berjalan lancar dengan keunggulan dalam kurikulum, materi, dan zero empty class.
Syafii dalam sambutannya, menekankan pentingnya melibatkan dosen dalam meningkatkan kualitas perkuliahan.
Ia berharap dosen dapat berkontribusi dalam menciptakan kurikulum yang unggul dan relevan dengan mahasiswa untuk kebutuhan dunia kerjanya nanti.
Rektor Institut Agama Islam Tazkia, Dr. Ardhariksa Zukhruf Kurniullah, menyampaikan poin-poin penting terkait transformasi kampus.
Zukhruf menekankan akan pentingnya fokus kinerja lulusan, kualitas pengajar, dan kualitas kurikulum. Lebih lanjut, Zukhruf menjelaskan bahwa kampus Tazkia Bogor telah mengadopsi pendekatan Output Based Education (OBE) dalam kurikulumnya.
Wakil Rektor Bidang 1 Akademik, Yaser Taufik Syamlan, CIFP., ME, memberikan evaluasi terhadap pembelajaran pada Semester Ganjil 2023/2024.
Yaser menyoroti tingkat kedisiplinan mahasiswa dan dosen, dengan target mencapai 95 persen. Meskipun saat ini berada di 85 persen, terjadi peningkatan dari pertengahan semester sebelumnya.
Ronny Ismail, sebagai pemateri acara, memberikan paparan mengenai Kurikulum OBE. Ia menjelaskan hal-hal esensial yang harus terdapat dalam Rencana Pembelajaran Semester (RPS) berbasis OBE.
Workshop selama dua hari dilanjutkan setelah rapat, diikuti oleh para dosen tetap Institut Agama Islam Tazkia. Workshop ini bertujuan untuk menyusun RPS, membuat rubrik penilaian, dan melakukan simulasi kelas berbasis OBE.
Rapat Koordinasi Dosen dan Workshop Penyusunan RPS ini menjadi langkah konkret dalam memastikan bahwa proses pembelajaran di Kampus Tazkia Bogor tetap berkualitas dan mengikuti perkembangan terkini dalam dunia pendidikan.