Tazkia Youthpreuner Competition

Seminar ini dibuka oleh Dr. Nur Hendrasto, Wakil Rektor III Institut Tazkia, yang dalam keynote speech-nya menggarisbawahi pentingnya memanfaatkan potensi pemuda sebagai aset utama pembangunan ekonomi Indonesia. “Pemuda adalah motor penggerak inovasi. Kemampuan mereka mengenali peluang dan menciptakan solusi akan menjadi kunci keberhasilan ekonomi masa depan,” ungkapnya. Naurahusna, Wakil Ketua Pelaksana, turut menyampaikan apresiasi kepada seluruh peserta atas partisipasi mereka. Ia menegaskan bahwa seminar ini bukan sekadar ruang diskusi, tetapi juga wadah untuk mendorong kolaborasi dan aksi nyata dalam mengembangkan kewirausahaan yang berkelanjutan.

Prof Asghar Afshar Jahanshahi

Seminar ini menghadirkan pembicara utama, Dr. Asghar Afshar Jahanshahi, pakar strategi dan inovasi dari IPADE Business School, Panamerican University, Meksiko. Dengan kehadiran 90 peserta dari berbagai negara, termasuk Indonesia, Nigeria, Pakistan, dan Vietnam, Madagaskar, Myanmar, Yaman, Uganda, dan lainnya, diskusi berlangsung interaktif dan kaya perspektif. Dr. Afshar memaparkan bagaimana keberagaman kepribadian individu dari sisi gelap hingga sisi terang berpengaruh pada pengambilan keputusan kewirausahaan. Ia menjelaskan konsep seperti Machiavellianisme, humanisme, dan etika Kantian sebagai faktor yang dapat mendorong atau menghambat pengusaha dalam mengenali peluang. “Kemampuan untuk memahami perbedaan individu dan mengintegrasikan pendekatan analitis berbasis data adalah langkah awal untuk menciptakan inovasi yang relevan,” ujarnya. Dr. Afshar juga membahas fenomena Generasi Alpha (kelompok yang lahir antara 2010 dan 2024) sebagai motor inovasi digital dan konsumen masa depan. Menurutnya, generasi ini membawa tantangan dan peluang baru, terutama dengan preferensi mereka terhadap teknologi dan keberlanjutan.

Antusiasme peserta terlihat sepanjang acara, khususnya dalam sesi diskusi interaktif yang mempertemukan berbagai perspektif dari belahan dunia. Peserta juga diberi kesempatan mengisi kuesioner yang disiapkan oleh Dr. Afshar untuk memahami bagaimana pola pikir dan pengalaman unik mereka dapat memengaruhi pengambilan keputusan bisnis.

Selain seminar, Tazkia Youthpreneur 2025 juga menghadirkan serangkaian bootcamp sebagai ruang pembelajaran praktis. Program ini dirancang untuk membimbing peserta, mulai dari siswa SMA hingga mahasiswa, dalam menyusun proposal bisnis yang inovatif dan aplikatif. Dengan pendampingan para ahli, peserta dapat mengasah kemampuan mereka dalam mengenali peluang pasar dan menciptakan solusi yang berdampak. Sebagai bagian dari rangkaian acara, Kompetisi Tazkia Youthpreneur yang telah dibuka sejak 1 Januari 2025 akan berlangsung hingga 24 Januari 2025. Kompetisi ini menjadi ajang bagi generasi muda untuk menampilkan ide-ide kreatif mereka dan membuktikan kemampuan dalam menerapkan konsep kewirausahaan ke dunia nyata. Dengan seminar dan agenda-agenda inspiratif lainnya, Tazkia Youthpreneur terus menunjukkan komitmennya dalam mencetak generasi muda yang adaptif, inovatif, dan siap menghadapi tantangan global.

(Eriza, Nasywa, Thifal) - Panitia Tazkia Youthpreneur 2025