Keuangan Perusahaan merupakan bagian yang krusial dalam keberlangsungan dan kesuksesan suatu organisasi. Dalam mengelola keuangan Perusahaan, manajer bertanggung jawab untuk membuat keputusan yang mempengaruhi kesehatan finansial.Perusahaan , investasi, pembiayaan dan pengelolaan risiko. Namun disisi lain, terdapat nilai-nilai dan prinsip yang mengatur praktik keuangan dalam konteks syariat Islam.

Keuangan syariah, dengan landasanya pada prinsip-prinsip etis Islam, menentukan bahwa investasi dan kepatuhan keuangan harus mematuhi ketentuan-ketentuan yang melarang unsur-unsur haram seperti riba dan investasi dalam industri yang dianggap bertentangan dengan nilai-nilai syariah, seperti minuman beralkohol atau perjudian.

Dalam konteks keuangan syariah, konflik etis adalah masalah yang sering muncul, karena bisnis dan praktik keuangan harus selaras dengan prisnip-prinsip etis yang diakui dalam Islam. 

  1. Prinsip – prinsip keuangan Syariah:
  • Larangan Riba 
  • Larangan Gharar dan Maisir 
  • Larangan Investasi dalam bisnis haram.
  • Kepatuhan dengan Prinsip Syariah 
  1. Konflik Etis dalam keuangan Syariah 

Konflik etis dalam keuangan syariah dapat timbul dalam beberapa konteks:

  1. Penentuan Status Haram atau Halal: Menentukan apakah suatu bisnis atau investasi melanggar prinsip syariah dapat menjadi sumber konflik
  2. Penerapan Prinsip Syariah dalam praktik Bisnis:Ada ketegangan yang mungkin timbul ketika manajer keuangan harus memastikan bahwa setiap aspek operasi bisnis sesuai dengan prinsip syariah.
  3. Pemenuhan Persyaratan Syariah dalam Produk Keuangan : Perancangan produk dan layanan keuagan syariah harus memenuhi prinsip syariah.
  4. Keputusan Investasi : Konflik etis juga dapat timbul dalam keputusan investasi.\

Misalnya, ketika manajer keuangan dihadapkan pada kesempatan investasi yang dapat memberikan keuntungan besar tetapi mungkin melibatkan bisnis yang dianggap haram, mereka harus membuat keputusan yang etis sesuai dengan prinsip-prinsip syariah.

Penyelesaian konflik Etis dalam Keuangan Syariah memerlukan keterlibatan yang berkelanjutan dari dewan syariah, manajer keuangan dan pemegang saham. Berikut adalah beberapa Langkah yang dapat diambil :

  1. Konsultasi dengan ahli syariah: Manajer keuangan dapat berkonsultasi dengan ahli syariah atau dewan syariah internal atau eksternal untuk memastikan kepatuhan terhadap prinsip syariah.
  2. 2.Transparanmsi dan komunikasi : Penting untuk berkomunikasi secara jelas dan transparan dengan semua pihak yang terlibat dalam bisnis atau investas
  3. Pengembangan produk keuangan yang sesuai 
  4. Ketaan terhadap panduan Dewan Syariah, mematuhi panduan dan fatwa dewan syariah atau badan pengawas syariah adalah kunci untuk menjaga integritas operasi keuangan syariah.

 

Peran manajer keuangan dalam keuangan syariah sangat penting dalam memastikan bahwa Perusahaan atau organisasi beroperasi sesuai dengan prinsip syariah. Berikut peran utama yang di mainkan oleh manajer keuangan dalam konteks syariah:

  1. Pemahaman mendalam tentang prinsip syariah 
  2. Pengembangan Kebijakan keuangan Syariah
  3. Memilih investasi yang sesuai 
  4. Manajeman resiko 
  5. Pemantauan dan pelaporan 
  6. Konsultasi dengan Dewan Syariah 
  7. Pendidikan dan pelatihan 
  8. Penyusunan Anggaran dan Perencanaan keuangan 
  9. Audit Syariah 

10. Manajemen Dana zakat dan wakaf

Dengan kemampuan analitis, pengambilan keputusan yang tepat, dan pengelolaan risiko yang efektif, manajer keuangan dapat membawa perusahaan mencapai tujuan keuangannya serta menciptakan nilai tambah bagi seluruh pemangku kepentingan. Oleh karena itu, kehadiran manajer keuangan yang kompeten merupakan aset penting bagi setiap perusahaan.