“NTB diterpa cobaan yang bertubi-tubi sejak 2018. Belum selesai dengan dampak cobaan di tahun 2018, kita kembali diterpa cobaan dengan Covid-19. Tapi karena warga kita yang religius, bermental kuat serta mandiri alhamdulillah, setidaknya kita dapat menghadapi masalah ini”, ujar orang nomor dua di Nusa Tenggara Barat itu.

Diskusi dilanjutkan dengan penjelasan wakil gubernur yang menjelaskan bahwa NTB bercita-cita memperkuat ekonomi syariah dan menjadikan NTB sebagai destinasi halal dunia. Untuk itu sertifikasi halal menjadi bagian penting untuk memperkuat bukti dedikasi NTB dalam mensyariahkan daerahnya. Namun kendala yang dihadapi adalah sulitnya literasi halal bagi masyarakat NTB, terutama para pengusaha kecil-menengah.

Dengan sangat antusias, IAI Tazkia melalui Halal Center siap menjadi barisan terdepan untuk mengatasi hal tersebut. Dan antusiasme itu disambut baik oleh pihak pemerintah provisi. Sebagai realisasi dari diskusi tersebut, Halal Center Tazkia akan memberikan pelatihan dan pendampingan sertifikasi halal kepada para UKM NTB, utamanya UKM di bawah binaan Bank NTB Syariah pada Jum’at, 17 September 2021 di hotel Lombok Plaza.

Selain itu, pihak IAI Tazkia menjelaskan bahwa kampus tersebut memiliki program unik yang mungkin tidak ada di kampus lain. Program tersebut sangat cocok untuk membangun masyarakat NTB untuk lebih maju. Program tersebut adalah HafidzPreneur. Dimana mahasiswa/i yang mengikuti program tersebut akan menerima perkuliahan dengan program boarding selama masa perkuliahan. Disana mereka akan menghafal Al-Qur’an 30 juz, memiliki keahlian bahasa Arab dan Inggris, dan memiliki pemahaman serta keahlian bisnis yang mumpuni.

Gebrakan yang sangat unik itu menarik perhatian pihak pemerintah NTB. Mereka merasa program ini cocok dengan budaya masyarakat NTB yang religius. Sehingga pihak pemerintah NTB dan IAI Tazkia akan menjadwalkan pertemuan kembali untuk membicarakan hal tersebut lebih detail. (Muhammad Yusuf Ibrahim & Miftahul Anwar)